DECEMBER 9, 2022
SportyABC.com

Putin Sebut di Jalur Gaza Tidak Ada Perang, tapi Pemusnahan Massal Penduduk Sipil

image

SPORTYABC.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengomentari pertempuran yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina saat ini. Putin menilai, apa yang terjadi di Jalur Gaza tidak tampak seperti peperangan antarkekuatan militer. Namun yang terjadi di sana, lanjut Putin, adalah genosida atau pemusnah massal yang menargetkan penduduk sipil. “Apa yang terjadi di Gaza sekarang, dalam menanggapi serangan teroris di Israel, tidak terlihat seperti perang. Yang terlihat adalah seperti penghancuran penduduk sipil habis-habisan,” kata Putin, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 6 Juni 2024. Ia mengeluarkan pernyataan itu saat pertemuan dengan para perwakilan kantor berita asing di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg. Putin menduga, Washington memonopoli isu penyelesaian krisis Palestina yang menyebabkan situasi kacau di Gaza. “Kami yakin bahwa (situasi) ini akibat kebijakan AS yang memonopoli penyelesaian isu Israel-Palestina dan mengesampingkan semua instrumen internasional yang dibentuk secara khusus untuk mengatasi masalah kompleks ini secara kolektif," ujarnya. "Mungkin seseorang di pemerintahan AS percaya bahwa semakin sedikit argumen, maka akan lebih mudah untuk mendapatkan solusi. Tapi mereka jelas-jelas salah,” kata Putin menambahkan. Moskow mengandalkan kontribusi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam mengatasi krisis tersebut, mengingat pengaruh politik baik sang presiden di kawasan dan di dunia Islam. Putin menegaskan, Rusia akan melakukan apa pun untuk membantu Erdogan. Putin juga menyatakan bahwa Rusia menentang segala bentuk terorisme. “Tentu saja, kami menentang segala bentuk terorisme, termasuk serangan terhadap warga sipil di mana pun dan di negara mana pun,” katanya. Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa kebijakan Rusia terkait Jalur Gaza tidak bergantung pada situasi politik dan tidak bergeser sejak masa Soviet, mengingat bahwa Uni Soviet mengakui negara Palestina sejak 1988.***

Berita Terkait