DECEMBER 9, 2022
SportyABC.com

Riset LSI Denny JA Temukan Mayoritas Unggahan Mengenai UKT Bersentimen Negatif

image
(Facebook @Deny JA Public Poicy)

SPORTYABC.COM – Setidaknya 32,3 persen dari 23.772 ungghan dan berita mengenai Uan Kuliah Tunggal atau UKT di media sosial dan media online mimilik sentiment negatif. Hasil riset ini berdsarkan penemuan dari LSI Denny JA yang menemukan, 32,3 persen dari 23.772 unggahan dan berita tentang uang kuliah tunggal (UKT) di media online serta media sosial memiliki sentimen negatif. Yang menari adalah sebesar 4,1 persen saja unggahan dan berita  yang menunjukkan sentimen positif, sedangkan sisanya netral. Riset LSI Denny JA ini dijalankan memakai metode analisis komputasi selama 40-an hari, mulai 20 April sampai 31 Mei 2024 dengan merekam tentang percakapan kata kunci uang kuliah tunggal dan UKT terhadap 23.772 data. Kenaikan UKT ini terjadi setelah keluarnya Permendikbudristek No.2024/2 dan Kepmendikbudristek No. 2024/54 yang mengatur tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT). Sejak itu, hampir semua perguruan tinggi negeri menaikkan biaya kuliah. Ada yang naik 2 kali lipat, ada yang naik berkali-kali lipat. Akhirnya, 28 Mei pemerintah melalui Menteri Nadiem Makarim secara resmi membatalkan kenaikan UKT tahun ini. Dari total berita dan unggahan mengenai UKT, mayoritas netral. Ini terutama berita dan unggahan yang memberikan informasi mengenai kenaikan UKT, tanpa memberikan penilaian mendukung atau menentang. Jika unggahan dan berita netral ini kita keluarkan (hanya melihat positif dan negatif), mayoritas pemberitaan dan unggahan di media sosial bersentimen negatif. Berita dan unggahan yang negatif sebesar 32,3 persen, sedangkan yang positif hanya 4,1 persen. Platform dengan sentimen negatif paling besar tersebar di X. Di platform ini, mayoritas (62,9 persen) bernada negatif. Dari hasil penelitian, LSI Denny JA menemukan hasil bahwa UKT ini menjadi isu penting di mata publik. LSI Denny JA berkesimpulan bahwa kasus UKT menunjukkan betapa pentingnya pengetahuan mengenai emosi dan sentimen publik sebelum kebijakan dikeluarkan. “Kasus ini memberi pelajaran berharga apa yang harus dipersiapkan oleh pemerintah sebelum mengeluarkan kebijakan,” demikian LSI Denny JA. *** https://drive.google.com/file/d/1TZZGxEcWaNIVqMvsh_O8q00jN1Jb2JI8/view?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR32MsSZV-D4bXBjGqk19wA08iBfKeSoogO80GeWEwW3sBY_4-4Q2PPwB7c_aem_AZVxXcu8bl8337tqYF_diPRcjtCJpIlB3ZLzYVWNpqzMVPtYFy4juU7OsN_IXP--nweR2OKqpf_pc5ZrEIchQq_z Sumber: Facebook @LSI Denny JA Public Policy

Berita Terkait