Spo - 15 Feb 2023 Tim Voli Putra Jakarta Lavani Allo Bank menang 3-0 (25-20, 25-20, 29-27) melawan Jakarta Pertamina Pertamax pada babak 2 Turnamen Bola Voli PLN Mobile Proliga 2023 di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu. Asisten Pelatih Jakarta Lavani Samsul Jais usai pertandingan mengatakan, meski Jakarta Lavani berhasil merebut satu tempat di babak empat besar, namun kemenangan itu penting untuk mendongkrak moral dan mental para pemain. “Memang kita berhasil masuk empat besar, tapi yang penting semangat dan mental kita terangkat,” kata Samsul. Dijelaskan Samsul, untuk sisa putaran berikutnya yang akan digelar di Yogyakarta, Lavani Jakarta tetap mengincar kemenangan di setiap pertandingan yang dimainkannya. Menurutnya, dalam pertandingan melawan Jakarta Pertamina Pertamax ini, salah satu kunci kemenangan timnya adalah servis. Tim yang memanfaatkan servis akan meningkatkan peluangnya untuk menang. "Kami tertinggal di set ketiga, lebih baik kami servis. Servis kami ofensif, bahkan ada yang langsung mencetak gol," katanya. Ia menambahkan, pada putaran berikutnya, kemungkinan besar Jakarta Lavani akan melakukan rotasi pemain. Rotasi pemain tersebut akan menjadi tolok ukur melawan tim lain di empat tim terakhir. “Selain kemenangan ini, kami akan selalu mengevaluasi siapa yang akan menjadi lawan kami di empat besar terlebih dahulu,” ucapnya. Sementara itu, pelatih Pertamina Pertamax Jakarta Putut Marhaento mengatakan, pemain Jakarta Lavani lebih lengkap. Sementara itu, timnya kesulitan mengembangkan permainan saat serangan datang dari servis. "Mereka lebih matang dan matang dari tim kami. Yang membuat tim ini tidak berkembang adalah adanya service attack yang menyulitkan kami," kata Putut. Putut menambahkan, dengan permainan seperti itu akhirnya membuat permainan menjadi monoton dengan bola-bola tinggi. Namun, bola-bola tersebut dapat dengan mudah diprediksi oleh pemain lawan. "Akhirnya, bola menjadi monoton dan bisa diblok oleh mereka. Mereka juga memiliki blok yang sangat bagus." dia berkata. Dengan ketidakmatangan para pemain dalam mengatur pertandingan, banyak terjadi kesalahan di detik-detik terakhir, terutama di set ketiga. Namun keunggulan atas Lavani tidak bisa menjamin kemenangan dan pada akhirnya justru lawan yang menang. "Kurang matangnya pemain itu yang akhirnya membuat kesalahan sendiri pada poin-poin akhir. Padahal kita sudah leading cukup banyak pada set ketiga," ujarnya. (Ch, Ant, Spo)