DECEMBER 9, 2022
Humaniora

SATUPENA Catat Rekor MURI untuk Buku Berjudul Suara Penulis Soal Pemilu dan Demokrasi 2024

image
Sekjen SATUPENA, Satrio Arismunandar berjabat tangan dengan Jaya Suprana selaku pemilik Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di Jakarta Rabu 20 November 2024 (Dok. SATUPENA)

SPORTYABC.COM - Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA mendapat penghargaan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) atas buku Suara Penulis Soal Pemilu dan Demokrasi 2024. 

Penghargaan rekor MIURI ini diberikan karena ini buku pertama tentang pemilu dan demokrasi, yang menghimpun 221 penulis yang menuangkan gagasan dalam bentuk esai, cerpen, puisi, dan puisi esai. Mayoritas penulis tersebut adalah anggota SATUPENA.

Penghargaan rekor MURI ini diberikan langsung oleh Jaya Suprana di Institute Jaya Suprana, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, 20 November 2024. 

Baca Juga: Satrio Arismunandar di Diskusi SATUPENA: Gabungkan Agama dan Sains, Komaruddin Hidayat Tawarkan Teologi Alamiah

Penghargaan diterima diwakili oleh Sekjen SATUPENA Satrio Arismunandar, yang juga menjadi editor buku tersebut bersama Dhenok Kristianti, Jonminofri Nazir, dan Elza Peldi Taher.

"Kami senang dan bersyukur menerima penghargaan ini karena usaha kami menyuarakan isi hati anggota SATUPENA mendapat sambutan selayaknya," kata Denny JA, Ketua Umum SATUPENA.

Lebih lanjut Denny JA mengatakan bahwa buku ini adalah bentuk perwujudan kebebasan berpendapat di Indonesia. 

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tiongkok Menang Dramatis atas Bahrain

Di buku ini 221 penulis mempunyai pendapat yang beragam tentang pemilu dan demokrasi di Indonesia.

Di dalam daftar isi buku terlihat nama-nama besar yang ikut memberikan kesaksian dalam bentuk tulisan, antara lain: Komaruddin Hidayat, Musdah Mulia, Jaya Suprana, Garin Nugroho, Gemala Hatta, dan pengurus daerah SATUPENA dari Aceh hingga Papua.

"Ini baru pertama kali terjadi di Indonesia lebih dari dua ratus penulis Indonesia menulis dengan tema yang sama dalam berbagai genre tulisan," kata Denny JA.

Baca Juga: Satrio Arismunandar dalam Diskusi SATUPENA, Cerita Anak Butuh Karakter yang Menginspirasi dan Mirip dengan Mereka

Karena itu, buku ini menjadi tebal sekali. Menembus 1.000 halaman. Isi gagasan mereka akan segera bisa dinikmati oleh siapa saja melalui buku digital.

Beberapa penulis di buku ini tampak begitu antusias, sehingga ada yang berkontribusi lebih dari satu karya dari genre yang sama atau berbeda. Misalnya, ada yang menulis beberapa puisi, atau menulis esai dan puisi, atau kombinasi lain.

Salah satu editor buku ini, Satrio Arismunandar menyatakan, buku ini bisa dibilang merupakan kelanjutan dari buku karya SATUPENA sebelumnya, yakni buku tentang Pilpres 2024. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Potret Batin Indonesia, Aceh hingga Papua, dari Kacamata Generasi Z

Bedanya, buku bertema Pilpres 2024 tersebut hanya mewakili satu genre (esai) dan diikuti 76 penulis. ***
 

Sumber: Kiriman SATUPENA

Berita Terkait