Survei ini juga merekam porsi besar pemilih mengambang diumana ada 25,1 persen responden yang menyatakan masih akan mengubah pilihannya.

Burhanuddin Muhtadi juga melihat hal itu menunjukkan hasil akhir Pilkada Jakarta 2024 ditnetukan pemilih mengambang dalam satu pekan terakhir.

"Apakah ke Pramono, atau kah ke RK, atau kah ke Dharma-Kun, atau kah terbagi secara merata?" katanya.
Sebagai informasi, Indikator Politik Indonesia menggelar dua survey sekaligus untuk memetakan Pilkada Jakarta 2024.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: Jika Terpilih Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Janjikan Gratis Sekolah Swasta dari SD hingga SMP

Pada survey tatap muka digelar 30 Oktober hingga 8 November 2024 yang melibatkan 1.600 orang responden yang tersebar di Jakarta kecuali Kepulauan Seribu.

Menggunakan metode sampling menggunkan multistatge random sampling Margin of error kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara pada survey telepon digelar pada 15 hingga 21 November 2024 dengan melibatkan 1.229 responden dengan Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Viral, Denny Caknan Muncul di Laga Derby Kota Barcelona

Sebelumnya, Survei Litbang Kompas pada akhir bulan lalu tepatnya dari tanggal 20 hingga 25 Oktober menyebutkan Pramono Anung – Rano Karno unggul atas Ridwan Kamil – Suswono dengan elektabilitas Pramono Anung – Rano Karno 38,3 persen.

Sementara elektabilitas Ridwan Kamil – Suswono 34,6 persen dan Dharma Pongrekun – Kun Wardana capai 3,3 persen.

Sedangkan survey dari Polmark Indonesia menyebutkan elektabilitas Pramono Anung – Rano Karno capai 40,3 persen unggul dari Ridwan Kamil – Suswono yang memiliki elektabilitas 34,8 persen.

Baca Juga: Survei SMRC di Pilkada Jakarta 2024: Elektabilitas Pramono – Rano Kalahkan Pasangan Rido

Sementara Dharma Pongrekun – Kun Wardana yang dari jalur independent memiliki elektabilitas sebesar 3,2 persen. ***