DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Mengenal Tradisi Mandok Hata Jelang Tahun Baru di Suku Batak

image
Suasana jelang pergantian tahun di keluarga batak yaitu mandok hata (Dok. Kemparekraf)

SPORTYABC.COM – Perayaan tahun baru identic dengan kemeriahan seperti berkumpul bersama, berpesta kembang api dan meniup terompet.

Dengan keberagaman masyarakat Indonesia dari bermacam suku dari berbagai daerah, setiap suku memiliki tradisi tertentu dalam merayakan tahun baru.

Salah satunya adalah Suku Batak di Sumatera Utara yang memiliki tradisi Mandok Hata yang selalu diadakan pada saat pergantian tahun.

Baca Juga: Marbinda, Tradisi Natal Masyarakat Batak Toba

Mandok hata secara umum mengandung arti mengucapkan kata (Mandok = mengucapkan dan hata = kata)

Tradisi mandok hata di suku batak berarti berbicara di depan keluarga ketika malam pergantian tahun yang baru.

Ketika mandok hata anggota keluarga diberikan kesempatan untuk mengucapakan permintaan maaf serta harapan di tahun yang baru.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Perayaan Natal di Manado

Dimulai pada 31 Desember, suku batak yang beragama Kristen mengikuti ibadah di gereja, sembari menunggu malam pergantian tahun, biasanya akan ada makan malam bersama dilanjutkan bernyanyi bersama  atau ada juga yang memilih tidur  menunggu pukul 00.00.

Ketika pukul 0.00 tiba, seluruh anggota keluarga akan berkumpul bersama dalam satu ruangan dan memulai acara ibadah pergantian tahun,

Rangkaian acara ibadah malam pergantian tahun baru ini mengikuti rangkaian ibadah dari gereja, usai ibadah pergantian tahun barulah tradisi mandok hata dimulai.

Baca Juga: yuk, Mengenal Lebih Dekat Mekiwuka Tradisi Menyambut Tahun Baru di Manado

Dimulai dari anggota keluarga yang paling muda hingga ditutup oleh kepala keluarga atau yang dituakan dalam keluarga tersebut.

Setiap anggota keluarga dalam mengucapkan selamat tahun baru, terima kasih, puji syukur, minta maaf, intropeksi diri, resolusi dan harapan di tahun yang baru ini hingga nasihat kepada anggota keluarga yang lebih mudah.

Tradisi mandok hata menjadi acara yang sangat ditunggu tunggu oleh orang batak. Mungkin bagi anak muda bisa jadi tradisi ini menakutkan karena selain mempersiapkan kata kata yang akan diucapakan, momentum ini juga dimanfaatkan orang tua untuk mengevaluasi anak anaknya atau memberikan nasehat dari saudara yang lebih tua kepada yang muda.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Badendang Rotang dari Maluku dalam Menyambut Tahun Baru

Bagi anak muda, tradisi mandok hata ini menjadi kesempatan untuk mengucapkan hal hal yang selama ini mengganjal dan belum tersampaikan kepada orang yang lebih tua karena tidak adanya kesempatan mengobrol lebih intim.

Tidak jarang ketika mandok hata banyak yang meneteskan air mata karena tradisi ini bisa menjadi dramatis
Mandok hata tidak hanya diikuti oleh keluarga inti saja, tetapi bisa jadi bersama keluarga besar dari ayah atau ibu. 

Setelah acara mandok hata, biasanya dilanjutkan dengan makan makanan dan minuman ringan bersama untuk mencairkan suasana. 

Baca Juga: Mengintip Tradisi Tahun Baru di Korea Selatan

Setelah selesai acara mandok hata, setiap anggota keluarga saling bersalaman dan mengucapkan selamat tahun baru. Beberapa orang ada yang melanjutkan perayaan tahun baru, ada juga yang lanjut beristirahat karena acara ini bisa berlangsung selama 2-3 jam.

Suku Batak memiliki tradisi merantau yang kuat, malam tahun baru menjadi kesempatan untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga. 

Moment ini dimanfaatkan untuk bersyukur akan berkat dapat sampai di tahun yang baru dan refleksi akan kesalahan-kesalahan di tahun yang lalu. 

Baca Juga: yuk, Mengenal Tradisi Menyambut Tahun Baru di Jepang

Itulah sebabnya tradisi mandok hata menjadi tradisi yang ditunggu dan masih dipertahankan hingga detik ini. ***  
 

Halaman:

Berita Terkait