DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Bapanas: Realisasi Beras Impor Januari hingga Mei Capai 2,2 Juta Ton

image
Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy diwawancara seusai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) 'Membangun Sistem Kebijakan Pupuk Subsidi yang Lebih Adaptif dan Efektif Demi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional' yang digelar di Jakarta, Rabu 17 Juli 2024. (ANTARA/Harianto)

SPORTYABC.COM – Realisasi beras impor di Indonesia periode Januari hingga Mei 2024 capai 2,2 juta ton.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy di  Jakarta 

"Realisasi (beras) impor Januari-Mei (2024) sudah 2,2 juta ton," kata Sarwo Edhy di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) 'Membangun Sistem Kebijakan Pupuk Subsidi yang Lebih Adaptif dan Efektif Demi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional' yang digelar di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Rumput Stadion Tidak Bagus, Shin Tae yong Sindir Pengelola GBK agar Jangan Sering Dipakai Konser

Sarwo Edhy menyampaikan bahwa rencana beras impor pada Juni sampai dengan Desember 2024 masih sekitar 2,1 juta ton.

Meski begitu, Sarwo Edhy sampaikan bahwa penyerapan produksi dalam negeri menjadi hal utama dalam menyediakan stok pangan nasional.

"Tentunya realisasi impor ini disesuaikan dengan keadaan produksi dalam negeri. Artinya kalau nanti bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri, maka impor ini tidak kita lakukan, kira-kira seperti itu," ujar Sarwo Edhy

Baca Juga: Piala Dunia 2026: Bukan Shin Tae yong, Hong Myung bo Pelatih Korea Selatan yang Baru

Sarwo Edhy terangkan, fungsi Bapanas adalah bagaimana memastikan agar 270 juta lebih penduduk Indonesia bisa terpenuhi kebutuhan pangannya.

Oleh karena itu, pihaknya menyusun neraca pangan nasional dengan melibatkan kementerian terkait yaitu Kementerian Pertanian, Kemenko Perekonomian, Bappenas, Badan Pusat Statistik dan instansi terkait lainnya.

Dia mengungkapkan bahwa hasil penyusunan neraca pangan khususnya beras didapatkan stok awal 4,1 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri 31,5 juta ton.

Baca Juga: Diskusi SATUPENA: Nia Samsihono Sebut Musikalisasi Puisi yang Biasa Tidak Sama dengan yang Pakai AI

"31,5 juta ton ini perkiraan produksi dalam negeri, kalau tidak terkena banjir, kalau tidak terkena kekeringan, kalau tidak terkena hama dan penyakit," jelasnya.

Sarwo Edhy menyebutkan bahwa total ketersediaan beras hingga Desember 2024 diperkirakan mencapai sekitar 39,8 juta ton.

Dia menuturkan bahwa angka itu bisa tercapai apabila realisasi impor bisa tercapai sekitar 4,3 juta ton yang diakumulasikan dengan beras awal 4,1 juta ton dan produksi dalam negeri yang diperkirakan sebanyak 31,5 juta ton.

Baca Juga: Piala Eropa 2024: Kemenangan Spanyol, Statistik, dan Lahirnya Bintang Baru, Sebuah Ulasan dari Denny JA

Sementara itu, kebutuhan konsumsi beras bagi masyarakat Indonesia dalam satu tahun tercatat sekitar 31,2 juta ton, sedangkan kebutuhan per bulannya sekitar 2,6 juta ton.

Oleh karena itu, Sarwo berharap agar distribusi pupuk bersubsidi maupun ketersediaan pupuk nonsubsidi tetap tersedia dalam meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait