Hijrah Berkali-kali Ala Denny JA: Buku Inspirasi Untuk Milenial dan Generasi Z
- Penulis : Rhesa Ivan
- Jumat, 26 Juli 2024 13:07 WIB

Akan dikenang sebagai apakah jika saya mati nanti?
Pertanyaan-pertanyaan itu yang selalu mengganggu di keheningan malamnya. Ia selalu merenung, merefleksikan, menggali, hingga “hijrah” berkali-kali untuk “menjadi manusia”.
Dialah Denny JA—seorang intelektual, penulis, penyair, sastrawan, video maker, konsultan politik, pengusaha, dan filantropis. Ia adalah pembelajar ulung dan multitalenta.
Hasil-hasil renungan hidup yang ia tuangkan dalam berbagai karyanya: buku, puisi, video, dan lukisan, telah memberikan banyak pencerahan tentang bagaimana sebaiknya kita memaknai hidup dengan terus “menjadi manusia”.
Dalam pandangan saya, “menjadi manusia” artinya menjadi orang yang berprinsip untuk menjalani hidup dengan berpikir dan bertindak dalam kebaikan dan kebenaran, seperti tujuan Tuhan menciptakan manusia.
Ketika dalam proses itu, manusia “keseleo”, “keserempet”, atau “kecebur” ke lubang yang bernama “kesalahan”, maka ia akan berusaha kembali kepada prinsip “menjadi manusia”. Begitu seterusnya, sampai kembali pada Sang Pencipta.
Hijrah berkali-kali adalah proses Denny menjadi manusia. Ia terus berusaha mencari passion-nya, memperkaya dirinya dengan melahap berbagai genre ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup, bahkan bernegosiasi dengan takdirnya ketika ia merasa gagal, lalu mencari jalan yang lebih sejati. Pada akhirnya,
Denny sampai pada puncak pencariannya, yaitu jalan menuju kebajikan.
Buku Menjadi Manusia: Menggali Makna Hidup dari Denny JA
Perjalanan Denny JA memaknai hidup sebagai manusia menurut saya menjadi penting dan relevan untuk dijadikan pelajaran, khususnya untuk generasi muda (Milenial dan Gen-Z), yang saat ini berada pada titik darurat gangguan kesehatan mental.
Kenapa Denny JA? Karena ia adalah pembelajar ulung. Denny JA melahap berbagai genre ilmu pengetahuan: filsafat, agama, sastra, politik, ekonomi, bisnis, gender, lingkungan, pengembangan diri, sampai isu-isu kekinian yang dibicarakan Milenial dan Gen-Z seperti mental health, AI, dan media sosial.