DECEMBER 9, 2022
Kesehatan dan Kuliner

11 Propinsi Sumbang Kasus HIV Terbanyak di Indonesia

image
Ilutrasi, HIV AIDS (SiloamHospitals.com)

SPORTYABC.COM – Memperingatai hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember, Kementerian Kesehatan RI merilis estimasi kasus Orang Dengan HIV atau ODHIV di Indonesia capai 570.000 kasus.

Dengan angka 570.00 kasus yang ada di Indonesia menempatkan di posisi tertinggi ke 14 dunia dalam kasus HIV.

Selain itu juga Indonesia berada pada urutan ke 9 estimasi kasus infeksi baru HIV yang capai 28.000 kasus pada tahun 2023 lalu.

Baca Juga: Terapkan Kebiasaan untuk Meningkatkan Kualiatas Tidur Anda

Data Kementerian Kesehatan paparkan terdapat 11 provinsi penyumbang orang dengan HIV terbanyak di Indonesia yang artinya 11 provinsi menyumbang 76 persen kasus dengan total lebih dari 10.00 orang.

HIV atau Human Immunodeficiency Virus yang menyebabkan timbulnya AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome yang tidak menular hanya dengan berpapasan atau bersentuhan.

Kementerian Kesehatan sebut bahwa penularan HIV/AIDS sangat terbatas yaitu melalui hubungan seksual, berbagi jarum suntik narkoba, terpapar produk darah atau organ tubuh dari penderita HIV serta terpapar dari ibu ke bayi melalui proses mengandung atau menyusui.

Baca Juga: Kaesang – Erina Sambut Putri Pertama dengan nama Bebingah Sang Tansahayu

Selain itu dalam pengobatan hanya 64% ODHIV yang menerima terapi antiretroviral (ARV), dan baru 49% mencapai supresi viral. 

Untuk mengejar target 95-95-95 pada 2030, Kementerian Kesehatan memprioritaskan inovasi seperti skrining mandiri, pengobatan di hari yang sama (Sameday ART), dan integrasi layanan berbasis komunitas.

Stigma masih menjadi tantangan signifikan. Data menunjukkan 53% ODHIV tidak mengetahui adanya perlindungan hukum atas hak mereka, membuat banyak dari mereka ragu mengakses layanan kesehatan.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 2 Lokasi Uji Coba Makan Bergizi Gratis yang Dibiayai Hamba Allah

"Namun, ODHA masih sering mendapatkan diskriminasi karena stigma yang dilekatkan kepada mereka. Bentuk diskriminasi yang sering dihadapi seperti dijauhi dan dikucilkan dari lingkungan," demikian pernyataan Kemenkes, seperti dikutip dari akun Instagram kementerian tersebut, Minggu 1  Desember 2024. 

"HIV bukanlah akhir dari segalanya. ODHIV berhak mendapatkan dukungan, kasih sayang, dan hak yang sama di masyarakat," tambah pernyataan tersebut. ***

Berita Terkait