Satrio Arismunandar: Penggunaan AI untuk Ciptaan Lagu Hadapi Tantangan Kreativitas dan Orisinalitas
- Penulis : Rhesa Ivan
- Kamis, 05 Desember 2024 23:23 WIB
SPORTYABC.COM - Penggunaan AI (artificial intelligence) dalam menciptakan lagu menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya masalah kreativitas dan orisinalitas.
Hal itu dikatakan Sekjen SATUPENA dan jurnalis senior, Satrio Arismunandar menanggapi temas diskusi Menulis Lagu dengan Bantuan AI yang digelar pada Kamis malam 5 Desember 2024 yang diadakan Kreator Era Ai berkolaborasi dengan Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA yang diketuai penulis senior Denny JA.
Diskusi Menulis Lagu dengan Bantuan AI yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan narasumber musisi dan arranger Monanta Galesha. Diskusi itu dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Mila Muzakkar.
Baca Juga: Denny JA Resmikan Program Kelas Kreator Cerdas Artificial Intelligence di SMK Muhammadiyah Cepu
Satrio Arismunandar mengungkapkan, AI sering kali mengandalkan pola data dari karya sebelumnya, sehingga dalam penciptaan lagu hasilnya cenderung repetitif dan kurang inovatif dibandingkan kreativitas manusia.
Selain itu, kata Satrio Arismunandar, ada isu hak cipta dan etika dalam sebuah karya yang sudah ada.
“AI dapat menghasilkan lagu yang mirip dengan karya yang sudah ada, sehingga memunculkan masalah hukum terkait plagiarisme,” ujarnya.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Nasionalisme di Era Algoritma
“Ditambah lagi, musik sering kali melibatkan elemen emosional yang mendalam. Ini sesuatu yang sulit ditiru oleh AI karena keterbatasannya dalam memahami konteks emosional manusia,” tutur Satrio Arismunandar
Tantangan lain adalah ketergantungan pada data yang mengakibatkan bisa bias atau terbatas pada sebuah karya.
“Hasil yang dikeluarkan AI sangat bergantung pada kualitas dan variasi dataset, sehingga bisa bias atau terbatas,” lanjut Satrio.
Menurut Satrio Arismunandar, di kalangan publik dan seniman juga masih ada skeptisisme terhadap karya yang dihasilkan AI, dengan anggapan bahwa hasilnya "tidak otentik" atau kurang bernyawa dibandingkan karya manusia.
“Meski AI dapat mempercepat proses produksi musik, aspek humanis masih menjadi bagian penting yang perlu dijaga,” ucap Satrio.
Meski begitu, Satrio Arismunandar mengakui, ada beberapa contoh sukses dalam penggunaan AI untuk membantu menciptakan lagu.
Misalnya, lagu "Daddy's Car" oleh Sony CSL. Lagu ini dibuat menggunakan Flow Machines, alat AI yang dikembangkan oleh Sony.
“Lagu ini terinspirasi oleh gaya musik The Beatles dan memperlihatkan kemampuan AI dalam menciptakan musik dengan struktur dan harmoni kompleks,” tutur Satrio.
Contoh kedua adalah lagi “I AM AI” oleh Taryn Southern. Taryn Southern menggunakan alat AI seperti Amper untuk membuat seluruh album. Teknologi ini membantu menciptakan melodi, harmoni, dan instrumen sesuai preferensi pengguna.***