DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Satrio Arismundar dalam Diskusi SATUPENA: Melestarikan Lingkungan adalah Kewajiban Moral dan Spiritual dalam Islam

image
Satrio Arismunandar (Foto: Koleksi pribadi)

SPORTYABC.COM - Islam tidak hanya mendukung melestarikan lingkungan, tetapi menjadikannya kewajiban moral dan spiritual. Hal itu dikatakan Sekjen SATUPENA, Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar menanggapi tema diskusi tentang benarkah Islam peduli lingkungan. Diskusi daring di Jakarta, Kamis malam, 16 Januari 2025 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA. 

Diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu akan menghadirkan narasumber Rahma Sofiana, Media Campaigner Greenpeace Indonesia. Diskusi itu akan dipandu oleh Mila Muzakkar dan Anick HT.

Baca Juga: Wijaya Kusumah dalam Diskusi Kreator Era AI Sebut AI Mendukung Siswa Belajar dengan Cara yang Lebih Efektif

Satrio mengungkapkan, Islam memberikan perhatian besar terhadap lingkungan dan alam, dan menekankan pentingnya melestarikan dan perlindungan sebagai bagian dari tanggung jawab manusia.

“Dalam ajaran Islam, hubungan manusia dengan alam dipandang sebagai amanah dari Allah, yang harus dijaga dan dikelola dengan bijaksana,” ujarnya. 

Menurut Satrio, salah satu konsep utama dalam Islam terkait lingkungan adalah posisi manusia sebagai khalifah (pengelola alam), seperti tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 30. 

Baca Juga: SATUPENA Catat Rekor MURI untuk Buku Berjudul Suara Penulis Soal Pemilu dan Demokrasi 2024

“Ini berarti manusia bertanggung jawab untuk mengelola alam secara adil dan berkelanjutan. Sebagai khalifah, manusia tidak boleh merusak lingkungan, tetapi harus menjaga keseimbangan dan keberlanjutan kehidupan di bumi,” sambungnya.

Ditambahkan oleh Satrio, kitab suci Alquran juga secara tegas melarang perusakan alam. Dalam surah Al-A’raf ayat 56, dikatakan: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya...”

“Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, polusi, dan pemborosan sumber daya dipandang bertentangan dengan ajaran Islam,” tutur Satrio.

Baca Juga: Bersama Suraiya Kamaruzzaman, SATUPENA diskuskan Mengenai Pahlawan Perempuan Aceh dari Masa ke Masa

Ditambahkan Satrio, Islam juga mengenal konsep keseimbangan. Alam diciptakan dengan keseimbangan (mizan), seperti disebutkan dalam surah Ar-Rahman ayat 7-9. “Maka manusia diharapkan menjaga keseimbangan ini agar tidak terjadi kerusakan atau ketidakseimbangan ekologis,” ucapnya.

“Oleh karena itu, Islam mendorong praktik yang menjaga harmoni, seperti penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dan efisien,” ucap Satrio.

Satrio juga mengutip hadis Nabi yang diriwayatkan Ahmad, yang menganjurkan penghijauan. 

Baca Juga: Satrio Arismunandar dalam Diskusi SATUPENA: Peran Perempuan Dalam Proses Perdamaian di Aceh Sering Diabaikan

“Hadis itu berbunyi: Jika kiamat hampir tiba sementara di tangan salah seorang dari kalian ada benih pohon kurma, maka jika ia mampu menanamnya sebelum kiamat tiba, hendaklah ia menanamnya,” ujar Satrio, mengutip hadis.***
 

Halaman:

Berita Terkait