Inilah Fakta – Fakta Tewasnya Mahasiswa Fisipol UKI di Area Kampus
- Penulis : Rhesa Ivan
- Sabtu, 08 Maret 2025 06:50 WIB

SPORTYABC.COM – Mahsiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UKI, Kenzha Ezra Walewangko (22) meninggal dunia diduga akibat dikeroyok di dalam area kampus.
Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki kasus tersebut, termasuk mengusut kematian Kenzha Ezra Walewangko
Baca Juga: PP Kesehatan: Larangan Iklan untuk Produsen Susu Formula dan Beri Diskon
Sejumlah saksi telah diperiksa terkait peristiwa ini, berikut beberap fakta terkait kasus pembunuhan tersebut yang dirangkum dari berbagai sumber.
Kejaidan tersebut terjadi pada Selasa 4 Maret 2025 bermula ketika saksi EFW tengah minum minuman jenis arak Bali bersama teman temannya sekitar pukul 16.30 WIB.
Sekitar pukul 17.00 WIB, saksi EFW ingin kembali membeli minuman arak Bali dan bertemu dengan Kenzha Ezra Walewangko di pintu keluar Kampus UKI.
Baca Juga: Inilah Ruas Tol yang Terapkan Diskon Ketika Mudik Lebaran 2025
"Dan korban bertanya kepada saksi EFW 'mau ke mana?' kemudian saksi menjawab 'mau beli arak bali'.
Kemudian saksi dan korban pergi bersama dengan berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman di Sutoyo, Cawang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat 7 Maret 2025
Usai membeli minuman tersebut, Kenzha Ezra Walewangko bersama saksi EFW kembali melanjutkan acara minum minum bersama enam orang lainnya di taman perpustakaan Kampus UKI.
Baca Juga: Ponsel Terendam Banjir, Inilah Langkah yang harus Dilakukan
Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat cekcok mulut, namu EFW mengaku tidak mengetahui penyebab cekcok mulut tersebut.
Tidak berselang lama, cekcok pun mereka, selanjutnya, Kenzha Ezra Walewangko bersama teman temannya kembali melanjutkan minum minuman arak Bali tersebut
Sekitar pukul 19.30 WIB, Kenzha Ezra Walewangko kembali terlibat cekcok mulut dan akhirnya dilerai oleh pihak keamanan kampus.
Baca Juga: Liga Champions: Tampil Menggila Tanpa Penyerang Murni, Arsenal Pesta Gol di Gawang PSV Eindhoven
Beberapa saat kemudian, saksi EFW memapah Kenzha Ezra Walewangko ke arah puntu keluar, setibanya di pintu keluar, saksi meninggalkan korban lantara mengira Kenzha Ezra Walewangko akan mengambil sepeda motornya unutk pulang.
"Pada saat saksi 4 kembali ke arah saung ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya, melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar," tutur Ade Ary.
"Sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan, kemudian korban diangkat oleh seseorang yang tidak saksi kenal dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah yang kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur," imbuhnya.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Ketika Motor Terendam Banjir
Terkait kasus ini, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan sejauh ini pihaknya telah memeriksa 18 saksi dalam mengusut kasus tersebut.
"Saksi-saksi yang terkait anak-anak mahasiswa yang diperiksa sebanyak 13 mahasiswa dan lima orang dari pihak UKI," kata Nicolas kepada wartawan.
Nicolas Ary Lilipaly juga merangkan bahwa lima saksi dari pihak UKI terdiri dari satu orang otoritas kampus selaku pelapor dan empat lainnya adalah petugas keamanan kampus.
Baca Juga: GKI Camar Kota Bekasi Gelar Ibadah Rabu Abu
Selain memeriksa saksi, pihak penyidik dari Polres Jakarta Timur juga telah menyita rekaman CCTV sebagai barang bukti untuk melakukan penyelidikan.
Nicolas Ary Lilipaly juga beberkan dalam rekaman CCTV yang disita beberapa diantaranya berisi rekaman ketka korban berada di tempat kejadian pertama.
"TKP yang mereka minum-minum ada, sedikit cekcok mulut, sedikit keributan sampe satpam datang itu terlihat," kata Nicolas kepada wartawan, Jumat 7 Maret 2025
Nicolas Ary Lilipaly juga mengatakan pihaknya juga telah menyita rekaman CCTV yang merekam saat korban diantar rekan-rekannya keluar pagar.
"Juga terlihat bahwa yang bersangkutan diantar keluar pagar itu juga terlihat, berapa orang yang mengantar korban keluar pagar untuk menyuruh korban pulang juga terlihat," tutur dia.
Namun, Nicolas Ary Lilipaly juga menyebut CCTV yang sejauh ini diperoleh hanya berisi rekaman tempat kejadian perkara (TKP) pertama. Sedangkan, lokasi tempat korban jatuh tidak terpantau oleh kamera CCTV.
"Jadi CCTV di sekitar area TKP, TKP pertama. Bukan TKP yang tempat yang diduga korban jatuh yang di dekat got dan pagar itu. Itu yang tidak terpantau," ujarnya.
Selain memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti, Nicolas Ary Lilipaly juga mengungkapkan adanya temuan luka pada bagian kepala Kenzha Ezra Walewangko, sayangnya Nicolas Ary Lilipaly tidak menjelaskan secara rinci ihwal luka tersebut.
"Kan sudah beredar itu, kan di bagian kepala ada (luka)," ucap dia.
Pihaknya juga masih belum bisa menyimpulkan mengenai penyebab kematian korban dan mengakui masih menunggu hasil visum et repertum serta pemeriksaa organ dalam korban untuk mengusut hal tersebut.
"Itu yang kita harus analisis, terlukanya itu karena apa. Kita harus mengumpulkan barang bukti yang lebih terfokus lagi untuk bisa melihat dia, luka itu yang menyebabkan lukanya dia itu karena apa," tutur Nicolas Ary Lilipaly. ***