Ketika Kediamannnya Diserbu Massa, Perdana Menteri Hasina Memilih Melarikan Diri ke India
- Penulis : Rhesa Ivan
- Senin, 05 Agustus 2024 18:18 WIB
SPORTYABC.COM – Gejolak politik di Bangladesh tengah berkecamuk hal ini terbukti dengan perginya sang Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara yang sedang carut marut dan massa menduduki kediaman resminya di pusat kota Dhaka.
Sebagaimana dilansir dari harian lokal Parthom Alo mengatakan bahwa PM Sheikh Hasina bersama saudara perempuannya Sheikh Rehana berangkat menunju Benggala Barat di India.
Sheikh Hasina, Putri pendiri Bangladesh yang berusia 76 tahun ini telah memerintah negara dengan penduduk 170 juta jiwa ini sejak 2009.
Baca Juga: ORASI DENNY JA: Katakan dengan Lukisan
Terkait kaburrnya Sheikh Hasina membuat Panglima Militer Bangladesh Waker uz Zaman bertemu dengan pemimpin lintas partai dan akan menyampaikan pidato di hadapan rakyat.
Negara yang terletak di Asia Selatan itu dilanda protes yang menyerukan pemerintah untuk mundur. Protes yang disertai kekerasan pada bulan Juli itu menuntut penghapusan sistem kuota dalam pekerjaan pemerintah.
Mahasiswa pun telah menolak kemungkinan pengambilalihan kekuasaan oleh militer. Asif Mahmud, koordinator utama demonstrasi yang sedang berlangsung, mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa mahasiswa tidak akan menerima pengambilalihan oleh militer.
Setidaknya 93 orang tewas dalam protes baru tersebut, berdasarkan sumber-sumber rumah sakit kepada Anadolu.
Protes yang sebagian besar dipimpin oleh mahasiswa berencana untuk mengadakan long march ke Dhaka, tetapi pemerintah telah memberlakukan jam malam tanpa batas waktu.
Sebelumnya pada Minggu, Hasina mengancam akan menggunakan tindakan keras terhadap mereka yang melakukan terorisme atau menyebarkan anarki di negara tersebut.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Ganda Putra Taiwan Raih Medali Emas Back to Back
Pada hari yang sama, pihak berwenang memulihkan sebagian internet saat ribuan pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota. Namun, internet seluler masih ditangguhkan. ***