DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ketika Kediamannnya Diserbu Massa, Perdana Menteri Hasina Memilih Melarikan Diri ke India

image
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, Jumat 22 September 2023. ANTARA/HO-UN Photo/aa. (Handout UN Photo)

SPORTYABC.COM – Gejolak politik di Bangladesh tengah berkecamuk hal ini terbukti dengan perginya sang Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara yang sedang carut marut dan massa menduduki kediaman resminya di pusat kota Dhaka.

Sebagaimana dilansir dari harian lokal Parthom Alo mengatakan bahwa PM Sheikh Hasina bersama saudara perempuannya Sheikh Rehana berangkat menunju Benggala Barat di India.

Sheikh Hasina, Putri pendiri Bangladesh yang berusia 76 tahun ini telah memerintah negara dengan penduduk 170 juta jiwa ini sejak 2009.

Baca Juga: ORASI DENNY JA: Katakan dengan Lukisan

Terkait kaburrnya Sheikh Hasina membuat Panglima Militer Bangladesh Waker uz Zaman bertemu dengan pemimpin lintas partai dan akan menyampaikan pidato di hadapan rakyat.

Negara yang terletak di Asia Selatan itu  dilanda protes yang menyerukan pemerintah untuk mundur. Protes yang disertai kekerasan pada bulan Juli itu menuntut penghapusan sistem kuota dalam pekerjaan pemerintah.

Mahasiswa pun telah menolak kemungkinan pengambilalihan kekuasaan oleh militer. Asif Mahmud, koordinator utama demonstrasi yang sedang berlangsung, mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa mahasiswa tidak akan menerima pengambilalihan oleh militer.

Baca Juga: Achmad Fachrodji dalam Diskusi SATUPENA Sebut Balai Pustaka Kini Jadi IP Licensing Company dan Bagian Industri Kreatif

Setidaknya 93 orang tewas dalam protes baru tersebut, berdasarkan sumber-sumber rumah sakit kepada Anadolu.

Protes yang sebagian besar dipimpin oleh mahasiswa berencana untuk mengadakan long march ke Dhaka, tetapi pemerintah telah memberlakukan jam malam tanpa batas waktu.

Sebelumnya pada Minggu, Hasina mengancam akan menggunakan tindakan keras terhadap mereka yang melakukan terorisme atau menyebarkan anarki di negara tersebut.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Ganda Putra Taiwan Raih Medali Emas Back to Back

Pada hari yang sama, pihak berwenang memulihkan sebagian internet saat ribuan pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota. Namun, internet seluler masih ditangguhkan. ***
 

Sumber: Anadolu, Antara

Berita Terkait