DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Saham Anjlok, Starbucks Ganti CEO

image
Outlet Starbucks Indonesia yang memiliki barista teman tuli (x.com/humanitarrian)

SPORTYABC.COM –  Produsen kopi terkemuka, Starbucks secara mengejutkan menggantikan CEOnya di tengah anjloknya saham mereka.

Starbucks menunjuk bos Chipotle Mexican Grill, Brian Niccol untuk menjadi CEO dari Starbucks dan ini berdampak positif terhadap saham Starbucks yang langsung melonjak 24 pesen pada Selasa 13 Agustus 2024.

Brian Niccol gantikan Laxman Narasimhan yang masa jabtannya hanya bertahan satu setengah tahun saja,
Ketika Laxman Narasimhan memimpin, kinerja Starbucks terus alami tantangan dan saham perusahaan ikut meroso hingga hampir seperempat nilanya.

Baca Juga: Rumput Stadion Tidak Bagus, Shin Tae yong Sindir Pengelola GBK agar Jangan Sering Dipakai Konser

Laxman Narasimhan mewarisi sejumlah tantangan di perusahaan kopi tersebut yang telah mendapatkan tekanan dari investor Elliott Investment Managaement untuk tingkatkan bisnisnya.

Starbucks juga menderita akibat meningkatnya persaingan serta melemahnya permintaaan di wilayah Amerika Serikat dan China.

Pengangkatan Niccol dinilai bisa memberikan kesuksesan bagi Starbucks, karena penjualan tahunan Chipotle telah melonjak sejak ia bergabung pada tahun 2018, dan sahamnya telah meningkat lebih dari tiga kali lipat selama lima tahun terakhir.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Stadion Siap, Inilah Jadwal Dua Laga Awal Timnas Indonesia di putaran Ketiga

"Ini adalah kemenangan penting bagi Starbucks. Niccol telah mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari komunitas investasi dan akan diberikan keleluasaan yang sangat dibutuhkan untuk melakukan investasi dan waktu untuk mengubah Starbucks," kata analis BTIG Peter Saleh sebagaimana dikutip dari Reuters.

Starbuck kini telah berada di bawah tekanan dari Ellioot yang telah koleksi saham perusahaan dengan banderol USD 2 Miliar.

Lembaga investasi tersebut sarankan Starbucks untuk perluas jajajaran direksi dan menjadikan eksekusitf Elliott Jesse Cohn sebagai direkrut meskipun tidak menuntut perubahan CEO.

Baca Juga: Akhirnya, Pendudukan Israel di Palestina Dinyatakan Ilegal oleh ICJ

Seperti kabar yangbereda, Starbucks alami penurunan penjalan secara global dalam satu tahun belakangan terakhir ini.

Dimana penurunan total laba besrsih sebesar satu persen pada kuartal II 2024 yoy menjadi USD9,1 miliyar atau sekitar Rp149 triliun walau sudah ada peningkatan sebesar 6 persenn dari kuartal sebelumnya

Sementara itu pada penjualaan global yang sejenis alami penuruan sebanyak 3 persen dengan dibarengi jumlah pengunjung.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Raih Emas Basket Putri, Amerika Serikat Juara Umum Secara Dramatis

Data tersebut merupakan penuruan penjualan Starbucks pada kuarete kedua berturut turur. Selain penurunan omzer, mereka juga harus  menghadapi persaingan yang ketat dalam segemen kopi siap saji di Amerika Serikat terutama operator kopi drive thru yang menjamur di negara tersebut.

Sebagaimana dilansir dari CNN Internasional, total transaksi di toko toko kopi Amerika Utara setidaknya selama setahun turun enam persen pada kuartal tersebut dibarengi dengan harga kopi yang terlalu mahal di tengah kondisi inflasi.

Lantaran harga minuman kopi yang mahal, membuat konsumen yang membeli minuman serta makanan di Starbucks semakin berkurang. 

Baca Juga: wow, Bonus Peraih Medali Emas Olimpiade Rp6 Miliar, Perunggu Rp1,65 M

Terlebih competitor Starbucks banyak juga yang melakukan berbagai inovasi dengan menyediakan layanan pesan-antar dan meningkatnya jaringan kopi drive-thru. ***

Berita Terkait