yuk, Mengenal Sejarah Olah raga Renang di Dunia Maupun Indonesia
- Penulis : Rhesa Ivan
- Sabtu, 07 September 2024 20:15 WIB
SPORTYABC.COM – Siapa yang tidak kenal dengan Richard Sam Bera, Sutanto Bersaudara, Nasution Bersaudara dan masih banyak lagi, mereka semua adalah atlet renang andalan Indonesia dalam ajang nasional dan internasional mulai dari PON hingga Olimpiade.
Namun adakah yang tahu sejarah awal olah raga renang ? ternyata renang sudah ada sejak jaman dahulu kala sebelumnya muncul bahasa tulis hal ini terbukti dengan adanya lukisa goa dengan gambar renang.
Sebagai sebuah olahraga, renang mulai dikenal pada abad ke-19 di London, Inggris, dengan terbentuknya perkumpulan renang pertama pada tahun 1869.
Baca Juga: Perenang Indonesia akan menjajal dua negara jelang SEA Games 2023
Renang secara kompetitif dimulai di Eropa sekitar tahun 1800-an, dengan gaya dada sebagai teknik yang paling populer.
John Arthur Trudgen memperkenalkan tendangan trudgeon pada tahun 1873, kemudian Trudgen memodifikasi tendangan trudgeon menjadi tendangan gunting untuk mengurangi percikan.
Renang telah menjadi olahraga Olimpiade sejak Olimpiade Athena tahun 1896, dengan cabang putri ditambahkan pada tahun 1912.
Baca Juga: Profil Peraih Emas Cabor Renang Siman Sudartawa Atlet SEA Games 2023
Renang gaya bebas diperkenalkan oleh Richard Cavill pada tahun 1902. Federasi Renang Internasional didirikan pada tahun 1908 dan renang kupu-kupu diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri pada tahun 1952.
Renang diperkenalkan ke Indonesia di Bandung dengan dibangunnya kolam renang Cihampelas pada tahun 1904. Kolam renang kemudian dibangun di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Bandungsche Zwembond didirikan pada tahun 1917, menginspirasi klub serupa Zwembond Jawa Barat pada tahun 1918 dan Zwembond Jawa Timur pada tahun 1927.
Baca Juga: Joe Aditya, Sang Debutan Renang Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Tinjauan sejarah klub renang di Indonesia, memaparkan detail terbentuknya berbagai perkumpulan yang terinspirasi dari Bandungsche Zwembond.
Pada tahun 1936, Pet Stam memecahkan rekor 59,9 detik untuk nomor 100 gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Kemudian, mewakili Indonesia untuk bertanding di Olimpiade Berlin Bandung.
Persatuan Renang Indonesia (PRSI) sendiri dirikan pada tahun 1951 dan bergabung dengan Federasi Renang Internasional pada tahun 1952. Indonesia pertama kali berkompetisi di Olimpiade Helsinki pada tahun 1952.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Pesan yang Dibawa Seekor Burung yang Hinggap di Pundakku
Adapun fasilitas dan peralatan berenang diantaranya yaitu :
Kolam renang
Panjang kolam renang 50 meter dan lebarnya 21 meter.
Baca Juga: Tafsir Hermeneutika Lukisan Denny JA: Menyingkap Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.
Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam.
Balok start
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
Peraturan Renang
Pada nomor gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang berada pada posisi start pada balok start. Badan dimiringkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada gaya punggung, posisi awal adalah di bawah air dengan badan menghadap dinding kolam.
Kedua tangan memegang gagang besi pada landasan start, sedangkan kaki bertumpu pada tepi kolam dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan.
Posisi awal gaya punggung juga digunakan oleh perenang pertama pada nomor estafet gaya ganti.
Wasit start memanggil para perenang dengan meniup peluit panjang ke garis start (persiapan memasuki air untuk nomor gaya punggung dan estafet campuran).
Seorang perenang yang berada pada posisi start setelah isyarat Siap dinyatakan tidak sah oleh wasit start apabila perenang tersebut melompat dari garis start sebelum isyarat start.***
Penulis : Tias Atika Suri