Dan bagaimana mengedukasi siswa agar bijak memakai artificial intelegence (AI)?

Selain ngobrol buku, ada juga penampilan puisi dari Anggun, seorang Transpuan, dan ditutup dengan melukis bersama di atas tote bag tentang visualisasi pribadi yang bertumbuh.

Acara ini adalah bagian dari Gerakan Kembali Ke Buku (GKKB) hasil kolaborasi antara penulis, Generasi Literat dan Komunitas Kejar Mimpi Jakarta.

Baca Juga: Paus Berkati Lukisan Karya Denny JA tentang Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia

Acara juga didukung oleh Indonesia Milenial Development, Ideal, Akademi Produktif, Lembaga Pers Mahasiswa Pakuan Bogor, dan SATUPENA Jakarta.

“Ada dua alasan utama menulis buku ini. Pertama, menurut data angka gangguan kesehatan mental dan bunuh diri pada anak muda semakin tinggi.”

“Kedua, setelah mempelajari pemikiran dan perjalanan hidup Denny JA, saya sampai pada kesimpulan: Ahaaa… inspirasi ini yang dibutuhkan milenial dan Gen-Z!”

Baca Juga: Tafsir Hermeneutika Lukisan Denny JA: Menyingkap Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

“Agar menjadi generasi yang lebih positif, optimistis, damai, dan bertumbuh produktif untuk dirinya, lingkungannya, dan dunia,”ujar Mila saat ditanya apa alasan menulis buku ini.

Setelah Launching buku, rencananya Mila akan roadshow Ngobrol Buku Hijrah Berkali-Kali Ala Denny JA ke beberapa daerah lainnya. ***