DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Inilah Fakta Terbaru dari Kecelakaan Beruntun Km 92 Tol Cipularang

image
Bangkai mobil dari Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, Senin 11 November 2024 (dok PJR Cipularang)

SPORTYABC.COM – Kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan di Km 92 Tol Cipularang, Purwarkata, Jawa Barat Senin 11 November 2024.

Insiden nahas ini mengakibatkan puluhan korban luka luka dan meninggal, Arus lalu lintas pun juga sempat ditutup dan dialihkan.

Sampai saat ini, Kepolisian masih menyelidiki untuk mengusut penyebab insiden dari kecelakaan beruntuun tersebut.

Baca Juga: Media Inggris Terkejut dengan Jumlah Pengikut Marselino Ferdinan di Sosial Media

Berikut ini beberapa fakta terbaru terkait kecelakaan beruntun di Km 92 Tol Cipularang.

Rem truk diduga blong

Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast bahwa kecelakaan beruntun ini disebabkan truk mengalami rem blong.

Baca Juga: La Liga: El Clasico, Barcelona Pecundangi Real Madrid di Bernabeu

Menurut penjelasan Jules Abraham Abast, ketika insiden terjadi truk diduga membawa muatan berat, kemudian ketika rem blong truk langsung menabrak kendaraan yang ada di depannya.

"Diduga diakibatkan karena truk rem blong," kata Jules.

Namun, kata Jules terkait penyebab pasti kecelakaan beruntun itu masih dilakukan pendalaman lebih lanjut.
28 Korban Luka, 1 Meninggal Dunia

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat 2024: Prabowo Subianto Berikan Ucapan Selamat Kepada Donald Trump

Berdasarkan data hingga Senin tengah malam, tercatat terdapat 29 orang yang menjadi korban kecelakaan beruntun tersebut.

Dari 29 korban tersebut satu diantaranya meninggal dunia, kemudian 4 korban luka berat dan 24 lainnya luka ringan.

"Korban 29, 1 meninggal dunia, empat luka berat, 24 luka ringan," kata Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardhiansyah kepada wartawan, Senin 11 November 2024.

Baca Juga: Wijaya Kusumah dalam Diskusi Kreator Era AI Sebut AI Mendukung Siswa Belajar dengan Cara yang Lebih Efektif

"Semua di RS Abdul Rojak Purwakarta," imbuhnya.

Melibatkan 21 kendaraan

Berdasarkan hasil pendataan sementara, polisi mencatat total ada 21 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kunjungan Kerja Prabowo Subianto ke Tiongkok

Hingga Senin malam, polisi dan pihak terkait masih melakukan proses evakuasi terhadap puluhan kendaraan yang terlibat kecelakaan.

"Sementara terdata 21 kendaraan masih dalam tahap evakuasi," ujar Kainduk PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono kepada pewarta

Perseneling Truk dalam posisi gigi 4

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kevin Diks Bisa Main Melawan Jepang

Berdasarakan keterangan Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan bahwa porseneling truk berada di posisi gigi 4 bila melihat jalanan di lokasi kecelakaan merupakan turunan.

"Di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP, kemudian didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4, artinya ini gigi tinggi, sementara di situ turunan," kata Aan.

Sebagaimana disampaikan Aan, saat ini penyelidikan untuk mengungkap penyebab insiden nahas itu masih terus dilakukan.

Aan menyebut pihaknya juga akan mendalami apakah ada jejak pengereman dari truk di lokasi kecelakaan tersebut.

Supir truk telah ditangkap

Akibat dari kecelakaan beruntun ini, pihak kepolisian telah mengamankan supir truk berinisial R yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun tersebut.

Namun Jules Abraham Abast menyebut sopir truk alami luka luka tersebut masih dirawat di rumah sakit.

"Sopir saat ini sudah diamankan, karena mengalami luka dirawat di RS dan dalam pengawasan Polres Purwakarta," ujarnya.

Tim TAA diterjunkan

Terkait kecelakaan beruntun polisi pun turut menerjunkan tim Traffic Accident Analysist (TAA) untuk mengusut penyebab kecelakaan beruntun.

"Kalau penyebab kecelakaan tentu kan kita masih harus melakukan penyelidikan ya. Olah TKP tentu harus kita lakukan dengan menggunakan TAA," ucap Jules Abraham Abast

Jules Abaraham Abast pun menuturkan pihaknya juga akan mengumpulkan rekaman CCTV dan rekaman dashcam dari mobil-mobil di lokasi kejadian untuk dijadikan alat bukti saat proses penyelidikan.

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Jules Abraham Abast, saat insiden nahas itu terjadi jalan dalam kondisi licin akibat hujan. Selain itu, lanjut dia, juga ada informasi bahwa ada perbaikan jalan di sekitar lokasi kejadian.

"Kalau jalan menurun yang sampai ke bawah bisa jadi. Tapi kan penyebab kecelakaan ini apakah juga hanya karena jalan menurun atau tidak, kita juga tidak bisa mengidentifikasi sampai ke situ. Jadi itu tadi saya bilang, faktor jalan, apakah jalan licin, jalan menurun, itu harus kita lakukan olah TKP," tuturnya. ***

Berita Terkait