DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Kabar Duka, KH Moensif Nachrowi Thohir Meninggal Dunia

image
Pendiri PMII, KH Moensif Nachrowi Thohir yang hari ini meninggal dunia akibat sakit

KH Moensif Nachrowi Thohir dikenal sebagai pendiri dan motor penggerak Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang hingga kini menjadi salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

KH Moensif Nachrowi Thohir dikenal memiliki kedalaman ilmu agama yang mumpuni serta kepedulian yang besar terhadap perkembangan sosial dan keagamaan di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.

Melalui PMII, Kiai Moensif berhasil menginspirasi ribuan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial, politik, dan keagamaan di tanah air.

Baca Juga: Sembilan Anggota Tim Patroli Polres Bekasi Kota Diperiksa Propam Polda Metro Jaya

Sebagai pendiri PMII, KH Moensif Nahrawi memiliki peran yang sangat penting dalam merancang visi dan misi organisasi tersebut. PMII berdiri pada tahun 1960 di tengah dinamika politik dan sosial Indonesia yang sangat kompleks. 

Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam dunia pendidikan dan kehidupan masyarakat, serta menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan potensi intelektual dan keagamaan mereka.

KH Moensif Nachrowi Thohir, berkomitmen untuk menjadikan PMII sebagai organisasi yang tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga memperhatikan aspek kemanusiaan, sosial, dan kebangsaan. 

Baca Juga: Liga Italia: Lautaro Martinez Bawa Inter Raih Tiga Angka atas Klub Jay Idzes

KH Moensif Nachrowi Thohir berupaya agar PMII tidak hanya menjadi tempat diskusi akademis, tetapi juga sebagai kekuatan yang mampu memberi kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa Indonesia, terutama melalui generasi mudanya.

Di luar perannya di PMII, KH Moensif Nachrowi Thohir juga dikenal sebagai seorang tokoh yang sangat mengutamakan pendidikan agama. 

Kiai Moensif mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk mengajar dan membimbing santri di Pondok Pesantren Miftahul Falah Bungkuk Singosari, Malang. Pondok pesantren ini tidak hanya menjadi tempat pembelajaran agama, tetapi juga menjadi pusat pengembangan karakter dan wawasan keislaman bagi para santri.

Baca Juga: Kapolri Umumkan Dua Polda Baru di Papua yang Disetujui oleh Kementerian PAN RB

Sebagai seorang ulama dan pendidik, KH Moensif memandang pentingnya pengembangan intelektual yang berbasis pada nilai-nilai Islam moderat.

Halaman:
Sumber: kiriman

Berita Terkait