SPORTYABC.COM – Hari yang ditunggu oleh umat Nasrani setiap bulan Desember adalah perayaan Natal dan juga tema tema yang menarik menjadi acuan bagi masyarakat untuk merayakannya.

Sebagaimana dilansir dari Binus University, perayaan Natal di bulan Desember telah berlangsung sejak zaman peradaban dahulu kala. Tepatnya di bangsa Norse, Skandinavia dimana perayaan Yule dimulai pada tanggal 21 Desember hingga Januari.

Serupa dengan yang dilakukan Skandinavia, di Roma pun merayakan Saturnalia untuk menghromati dewa Saturnus, sang dewa pertanian sementara kelas atas merayakan kelahiran dewa matahari, Mithra pada 25 Desember.

Baca Juga: Puisi Denny JA Warnai Perayaan Natal Komunitas Lintas Agama di Indonesia

Secara mayoritas semua perayaan tersebut berkaitan dengan pergantian musim khususnya dingin atau salju Eropa.

Warga berdoa dan berharap untuk kedatangan musim semi di bulan Januari sehiangga pada akhiar Desember, mereka merayakan penghujung musim salju sekaligus menyambut datangnya musim semi.

Perayaan Natal untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus baru dimulai pada abad keempat dalam sejarah kekristenan.

Baca Juga: Dilantik Hari ini, Berikut Profil Thomas Djiwandono Sang Darah Biru Ekonom Indonesia

Kala itu Paus Julius I memilih tanggal 25 Desember yang bertepatan dengan festival tiik balik matahari di musim dingin sebagai hari kelahiran Yesus.

Dengan keputusan yang dibuat Paus Julius I perayaan Natal menjadi tradisi tahunan yang selalu diadakan setiap tanggal 25 Desember

Sementara itu dari Jakarta, Natal 2024 membawa pesan yang mendalam melalui tema tema rsmi yang disampaikan Kementeria Agama RI, Persatuan Geraje gereja di Indonesia atau PGI serta Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)

Baca Juga: Tiba di Indonesia, Paus Fransiskus Naik Innova Zenix, Duduk di Depan dengan Kawalan Ketat Paspampres

Meski terdapat dua tema berbeda, keduanya memiliki inti sama yaitu mengajak umat untuk merenungkan nilai nilai kasih, damai, keadilan dan kesederhanaa,