DECEMBER 9, 2022
Humaniora

6 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia yang Penuh Makna

image
Salah satu Tradisi perayaan Natal bagi masyarakat batak, Sumatra Utara adalah Marbinda dan Marhobas yaitu membeli serta menyembelih hewan untuk dagingnya dibagikan kepada warga satu kampung (Thewbifoundation.com)

Ngejot dan Penjor (Bali)

Dikenal dengan daerah toleransi agama yang sangat tinggi, jangan heran bila menemukan tradisi keagamaan setiap agama di Bali, Salah satunya adalah tradisi Natal yang dikenal dengan tradisi Ngejot dan Penjor.

Ngejot adalah tradisi perayaan Natal yang dilakukan dengan saling berbagai makanan, uniknya makanan yang disajikan disesuaikan dengan agama masing masing setiap orang.

Baca Juga: Puisi Denny JA Warnai Perayaan Natal Komunitas Lintas Agama di Indonesia

Sementara Penjor adalah tradisi memasang bambu tinggi melengkung yang merupakan bentuk syukur terhadap anugerah Tuhan.

Marbinda dan Marhobas (Sumatra Utara)

Lain dari Sulawesi Utara dan Bali, Sumatera Utara khususnya warga Batak mereka pun memiliki tradisi perayaan Natal yang sudah dilakukan secara turun temurun.

Baca Juga: 643.290 Tiket Kereta Api Terjual untuk Keberangkatan Jelang Natal dan Tahun Baru

Adalah Marbinda dan Marhobas, dimana Marbinda adalah tradisi menyemelih hewan jelang perayaan Natal. Sementara Marhobas adalah tradsisi maemasak hasil semebelih yang dilakukan oleh kaum pria atau bapak.

Makna dari Mahobas dan Marbinda ini bukan hanya sekedar simbor kebersamaan dan pengingat persaudaraan antar masyarakat saja namun lebih kepada wujud syukur kepada Tuhan selama satu tahun yang berjalan ini.

Meriam Bambu (Flores)

Baca Juga: Denny JA Hibahkan Dana Abadi Ratusan Juta Rupiah untuk para Penulis

Di Flores, Nusa Tenggara Timur pun memilik tradisi perayaan Natal yang tak kalah seru yaitu Meriam Bambu.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait