DECEMBER 9, 2022
Internasional

Israel Bebaskan 737 Tahanan Palestina di Fase Pertama Gencatan Senjata

image
Ilustrasi penjara (Antara/Anadolu)

SPORTYABC.COM – Otoritas Israel umumkan sebanyak 737 tahanan Palestina akan dibebaskan pada tahap pertama kesepatakan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.

Dimana diantara 737 tahanan yang dibebaskan tersebut terdapat anggota parlemen Palestina dan pemimpn sayap bersenjatan kelompok Fatah

Kementerian Kehakiman Israel dalam rilisnya sebagaimana dilansir dari AFP pada Sabtu 18 Januari 2025 mengumumkan bahwa pemerintah menyetujui pembebasan 737 tahanan yang saat ini berada dalam penahanan dinas penjara Israel.

Baca Juga: 4 Pewarta Palestina Dinominasikan Terima Medali Nobel Perdamaian 2024

Pengumuman ini disampaikan usai Kantor Perdana Menteri (PM) Benjami Netanyahu merilis pernytaan yang mengumumkan kabinet pemerintahan Israel telah menyetujui perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera usai menggelar rapat kabinet berjam jam pada Sabtu 18 Januari 2024 pagi waktu setempat.

Kementerian kehakiman Israel merilis nama tahanan baik pria, wanita maupun anak anak yang disebutkan tidak akan dibebaskan sebelum Minggu 19 Januari 2025 sore sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

Sebelumnya, otoritas Tel Aviv merilis 95 nama tahanan Palestina yang mayoritas tahanan wanita yang akan dibebaskan sebagai pertukaran dengan para sandera Israel yang dibebaskan Hamas di Jaluar Gaza selama gencatan senjata nantinya.

Baca Juga: Israel Sahkan UU Larang UNRWA Beroperasi di Negaranya

Di antara tahanan yang dibebaskan pada saat dimulainya gencatan senjata adalah Zakaria Zubeidi merupakan kepala sayap bersenjata Fatah, partai pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Zubeidi pernah kabur dari penjara Glboa, Israel bersama lima warga Palestina lainnya pada 2021 silam yang memicu perburuan selama berhari hari dan sosoknya dipuji warga Palestina sebagai pahlawan.

Selain Zubeidi, tahanan yang juga akan dibebaskan adalah Khalida Jarar, seorang anggota parlemen sayap kiri Palestina yang beberapa kali ditangakap dan dijebloskan ke penjara oleh Israel.

Baca Juga: Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk Bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina

Jarar merupakan anggota terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina, kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Jarar yang kini berusia 60 tahun ditahan tanpa ada dakwaan sejak akhir Desember 2024 lalu di Tepi Barat.

Menurut dua sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan kepada AFP bahwa kelompok sandera pertama yang dibebaskan terdiri dari tiga tentara wanita Israel.

Baca Juga: Jika Diputuskan, Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

Namun karena gerakan Islam Palestina menganggap setiap warga Israel yang berusia militer dan telah selesaikan wajib militer adalah seorang tentara, maka bisa juga diasumsikan bahwa sandera tentara wanita yang akan dibebaskan Hamas merupakan warga sipil yang diculik sejak Oktober 2023 silam.

Tiga ama pertama dalam total 33 nama dalam daftar sandera yang dibebaskan pada tahap pertama yang diperoleh AFP adalah wanita berusia di bawah 30 tahun yang itdak sedang menjalani wajib militer ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Sementara itu Juru bicara Kementerian Kehakiman Israel, Noga Katz mengatakan jumlah tahanan yang akan dibebaskan pada pertukaran pertama tergantung pada jumlah sandera yang dibebaskan dalam keadaan hidup oleh Hamas ***

Halaman:

Berita Terkait