4 Pewarta Palestina Dinominasikan Terima Medali Nobel Perdamaian 2024
- Penulis : Rhesa Ivan
- Sabtu, 24 Agustus 2024 14:10 WIB
SPORTYABC.COM – Pewarta foto dari Palestina Motaz Azaiza dinominasikan untuk menerima penghargaan Nobel Perdamaian 2024 atas kontribsusinya mewarta kekejaman yang dialami rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Hal ini diirnya sampaikan lewat cuitan di X selain itu dirnya serukan agar perdamaian segera tercipta di tanah Palestina.
"Saya telah dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2024, atas kontribusi untuk memberikan pandangan kepada dunia tentang kekejaman di Gaza," tulis Motaz Azaiza dalam cuitannya di X.
"Doakan saya beruntung dan saya berharap saudara-saudara saya mendapatkan perdamaian sekarang," ujar Motaz Azaiza
Sebagaimana dilansir dari CNN Internasional Motaz Azaiza adalah soerang pewarta foto Palestina yang pertaruhkan nyawanya selama 108 hari di Gaza untuk certaiakan agresi brutal Israel kepada dunia.
Motaz Azaiza banyak dipuji di seluruh dunia sebagai ‘mata dan telinga’ di Gaza, karena menangkap Gambaran mentah tentangan kengerian dari agresi
Baca Juga: Nasir Tamara: Yang Terjadi di Gaza Bukan Perang, Tetapi Pembantaian Pada Warga Palestina
Bahkan dalam beberapa kali dalam sehari dirnya menyaksikan langsung bagaimana warga sipi menggali korban yang berlumuran darah dari reruntuhan bangunan dengan tangan kosong.
Selain Motaz Azaiza, terdapat tiga warga Palestina lainnya yang dinominasikan untuk menerima penghargaan tersebut.
Mereka adalah Wael Al Dahdouh, Hind Khoudary dan Bisan Owda yang diinomiasikan dalam Nobel Perdamainan 2024, menariknya ketiga orang ini adalah pewarta.
Baca Juga: Akhirnya, Pendudukan Israel di Palestina Dinyatakan Ilegal oleh ICJ
Wael Al Dahdouh adalah pewarta Paletsina dan kepala biro media asal Qatar, Al Jazeera di Gaza City.
Dirinya disebut sebagai ‘wajah liputaan Al Jazeera Arabic tentang invasi Israel di Jaluir Gaza.
Desember 2023, dirinya terluka akibat serangan drone Israel dimana dalam serangan tersebut seorang juru kamera Al Jazeera Arabic, Samer Abudaqa tewas terbunuh.
Pada Desember 2023 lalu, dia terluka akibat serangan drone Israel. Dalam serangan itu, seorang juru kamera Al Jazeera Arabic, Samer Abudaqa, tewas terbunuh.
Baca Juga: Berjasa bagi Indonesia, Jokowi Berikan Golden Visa kepada Shin Tae yong
Selama invasi Israel di Gazsa, Dahdouh kehilangan istrinya Amda, putranya Mahmoud, putrinya Sham, dan cucunya Ada akibat serangan di kamp pengungsi Nuseirat.
Bahkan pada Januari lalu, putra tertuanya Hamza yang juga seorang peewarta Al Jazeera tewas oleh serangan rudahl Israel di Khan Younis, Gaza Selatan.
Selain itu Peraih Nobel lainnya, Hind Khoudary, seorang perwarta Palestin dari Gaza yang juga peroleh pengakuan luas atas karya jurnalistinya mendokumentasikan kehidupan di bawah pengepungan dan perang di Gaza.
Baca Juga: Pembunuhan Pemimpin Hamas Butki Lain dari Sifat Teroris Israel
Selama invasi Israel, Khoudary terus soroti kehidupan dan kesengsaraan warga Palestina di Gaza akibat genosida Israel.
Kemudian, Bisan Owda juga masuk dalam nominasi peraih medali Nobel Perdamaian 2024 adalah sineas Palestina berusia 24 tahun.
Dengan modal kamera dan semangat, penggambaran Owda tentang kehidupan di Gaza juga menarikan perhatian masyrakat internasional.
Baca Juga: Media Asing Soroti Perombakan Kabinet Joko Widodo
Terbiasa dipanggil Hakawatia atau Sang Pendongen, dikenal karena narasi sejarahnya untuk meluksikan Gambaran suram dan pahitnya kehidupan di bawah pemboman Israel di Gaza. ***