Puisi Esai Denny JA: Sang Pemula, Serikat Dagang Islam
- Penulis : Rhesa Ivan
- Senin, 20 Januari 2025 18:18 WIB
![image](https://img.sportyabc.com/2025/01/20/20250120031409Denny_JA_-_Puisi_Samanhudi.jpg)
Mereka Yang Mulai Teriak Merdeka (2)
SPORTYABC.COM - Surakarta, 1905. Di tengah ketidakadilan, seorang pedagang batik berjuang, dari sekadar melindungi bisnis, hingga menyulut kobaran api kemerdekaan. (1)
-000-
Di sudut pasar yang sesak,
Anwar berdiri,
seorang pedagang Muslim,
menata hidup dari dagangan yang merugi.
Perlakuan penjajah adalah hujan asam,
membasahi pasar yang seharusnya hijau.
Namun, pohon pribumi dibiarkan layu,
akarnya direnggut, batangnya dipatahkan,
dan daun-daunnya dijadikan abu.
Anaknya menangis malam itu,
rintihannya bagai seruling bambu yang patah, merobek sunyi malam.
Perut kosongnya adalah jurang yang menganga,
sebuah pertanyaan yang tak bisa dijawab,
apalagi oleh usia yang belia.
“Kami terpecah,
menjadi serpihan kaca berserakan.”
“Bukan hanya dagangan dirampas,
tapi juga mimpi-mimpi kami.