DECEMBER 9, 2022
Kolom

Puisi Esai Denny JA: Sang Pemula, Serikat Dagang Islam

image
Sportyabc.com/kiriman

Jiwa pedagang pribumi,
kini merunduk dalam bayang-bayang pasar sendiri.”

Air mata Anwar menjadi api.
Di dalam api itu, Samanhudi mendengar suara,
memanggilnya,
agar membela mereka,
yang tak lagi mampu bicara.

Samanhudi melihat dirinya,
terpantul di wajah pedagang kecil yang layu.

-000-

Di antara kain batik yang terjajar, ia duduk sendiri,
Haji Samanhudi, pedagang yang kini mendengar bangsanya memanggil.

Di balik kain batik yang terbentang, tersimpan denyut jantung bangsa.

Batik bukan sekadar benang dan warna,
tapi denyut nadi perih, harapan yang membara.

Di setiap helai terajut, terpatri mimpi merdeka,
dari pasar yang terinjak, hingga jiwa yang tak pernah menyerah.

Haji Samanhudi, terlahir kembali.
Ia bukan lagi sekadar nama, tapi nyala api perjuangan yang tak pernah padam.

Tangannya menggenggam kain batik,
namun hatinya menggenggam sesuatu yang lebih besar,
keadilan yang terasa asing di tanahnya sendiri.

Halaman:
Sumber: kiriman Denny JA

Berita Terkait