Denny JA, Sang Jenius yang Mengubah Wajah Politik dan Sosial Media Indonesia
- Penulis : Rhesa Ivan
- Senin, 20 Januari 2025 19:43 WIB
SPORTYABC.COM – Dunia survey telah melambungkan namanya di arena politik Indonesia bahkan lembaga surveinya menjadi rujukan para partai politik untuk menangkan kandidatnya mulai dari Pilkada hingga Pilpres.
Dia adalah Denny Januar Ali atau lebih akrab dikenal dengan nama Denny JA adalah seorang intelktual entrepreneur yang telah ciptakan tradisi baru dan rekor baik di bidang survey maupun sastra Indonesia.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Aktivis Ideologi Itu Memilih Menjadi Dokter
Pria yang baru saja menginjak di usia 61 tahun ini pada 4 Januari 1963, sejak duduk di bangku SMA sudah menyukai buku karya Michael Heart, berjudul The 100: A Ranking of the Most Influential Person in History.
Kepeloporan tokoh tokoh sejarah dalam buku tersebut menjadi inspirasi bagi dirinya ke depannya.
Denny JA tidak selesaikan kuliahnya di Arsitektur karena memilih jurusan ke Fakultas Hukum UI kemudian meraih gelar Master of Public Administration dari Pittsburgh University, Amerika Serikat ketika berusia 31 tahun. Sedangkan gelar doktornya didapatkan pada 2001 dari Ohio University, Amerika Serikat.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Menciptakan Ekosistem yang Melahirkan Banyak Gagasan Baru
Usai dari Amerika Serikat, dirinya mulai melambung di arena perpolitikan Indonesia ketika mendirikan lembaga survey yang bernama Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kemudian Asosiasi Riset Opini Publik (Aropi) serta Asosiasi Konsultan Politik Indonesia (Akopi)
Melalui lembaga lembaga di atas tersebut, Denny JA perkenalkan tradisi baru survey opini publik dan konsultan politik yang telah merubah cara politik dijalankan di Indonesia.
Atas kiperahnya di lembaga survey tersebut, dirinya dianggap sebagai founding father tradisi baru dalam survey opini publik dan konsultan politik di Indonesia.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Salman Berjumpa Tunawisma di London
Selain itu, Denny JA juga mendapat julukan sebagai king maker karena calon dengan elektabilitas tinggi berhasalkan hasil surveinya mampu menangi tiga kali pemilu presiden secara berturut turut yaitu pada Pilpres 2004, 2009 dan 2014.