DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Denny JA, Sang Jenius yang Mengubah Wajah Politik dan Sosial Media Indonesia

image
Denny JA di sebuah acara (Sportyabc.com/kiriman)

Atas pencapaian tersebut, Denny JA dianugerhi rekor MURI, selain itu lebih dari 60 persen calon kepala daerah berhasil menang di Pilkada berkat survey yang dikeluarkan oleh lembaganya.

Selain di dunia persurveian, Denny JA juga aktif di dunia sastra dimana memperkenalkan genre baru puisi esai, yaitu puisi yang panjang berbabak, dengan catatan kaki, namun menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Salah satu buku puisi esai karyanya yang berjudul Fang Yin’s Handkerchief menjadi buku terlaris nomor satu di laman Amazon.com pada 2015 lalu.

Baca Juga: Puisi Denny JA: Aktivis Ideologi Itu Memilih Menjadi Dokter

Denny JA kembali diganjar rekor MURI pada bidang sastra karena jadi orang pertama yang membawa sastra ke ranah media sosial melalui buku Atas Nama Cinta pada 2012 jadi buku pertama yang bisa diakses melalui X (Twitter) dalam waktu kurang dari 1 bulan.

Tidak hanya menulis buku puisi esai, Denny JA juga pernah membuat naskah drama dan film, banyak film yang diproduksinya tayang di kalangan komunitas gerakan sosial. 

Tidak hanya dikenal di dunia politik, persurveian dan sastra saja, Denny JA juga catatkan namanya di dunia digital dimana pada 2015 dinobarkan sebagai satu dari 30 orang paling berpengaruh di internet oleh Majalah Time, bersanding dengan beberapa nama besar seperti Presiden Amerika ke 44, Barack Obama.

Baca Juga: Orasi Denny JA: Menciptakan Ekosistem yang Melahirkan Banyak Gagasan Baru

Pengaruhnya pada dunia maya semakin mengukuhkan posisi Denny JA sebagai tokoh yang mempadu padankan politik, media dan teknologi.

Denny Januar Ali adalah sosok yang tak hanya berpengaruh dalam politik, tapi juga menjadi simbol perubahan di berbagai sektor, termasuk media sosial dan riset opini publik.

Selain aktif di dunia politik, survey dan sastra, Denny JA juga minati dunia sosial dimana pada 2012 aktif dalam gerakan antidiskrimnatif dengan mendirikan Yayasan Denny JA untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Salman Berjumpa Tunawisma di London

Yayasan ini menciptakan karya teater, lagu, foto, lukisan, puisi hingga film yang menyuarakan perlindungan hukum bagi warga negara tanpa memanang status sosialnya.

Halaman:

Berita Terkait