Gempa Myanmar: Terbaru, 1.664 Orang Tewas dan 3.400 Terluka
- Penulis : Rhesa Ivan
- Minggu, 30 Maret 2025 07:51 WIB

SPORTYABC.COM – Gempa bumi yang melanda Myanmar pada Jumat 28 Maret 2025 terus mendulang korban jiwa dengan penyelamatan dan pencarian korban yang dilakukan regu penyelamat.
Sebagaimana diberitakan gempa Myanmar terjadi pada Jumat 28 Maret 2025 dengan kekuatan 7.7 magnitudo dengan episentrum gempa bumi berada di regional Sagaing, berdekatan dengan Madalay.
Baca Juga: Gempa 7,7 M Guncang Myanmar Terasa di Bangkok hingga Tiongkok
Gempa bumi ersebut terjadi di kedalaman dangkal yaitu 10 kilometer tepatnya di atas sesar Sagaing yang merupakan sesar mendatar atau dikenal sttike Slip.
Gempa bumi yang terjadi pada Jumat lalu menjadi yang terbesar di Myanmar sejak 1912 dan getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand dan Yunan, Tiongkok.
Selain terbesar, gempa bumi ini menjadi yang paling mematikan dan paling merusakan sejak Myanmar merdeka pada 1948.
Baca Juga: Gempa Myanmar: Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban
Sebagaimana diberitakan AFP pada Minggu 30 Maret 2025 dini hari, junta militer mengatakan jumlah korban gempa di negaranya capai 1.644 orang meninggal dan lebih dari 3,400 orang terluka dan 139 orang dikonfirmasi masih tidak diketahui keberadaannya.
Angka tersebut meningkat nyaris 1.000 orang kurang dari 24 jam sejak diumumkan secara resmi terakhir kalinya.
Terputusnya saluran komuniasi menyebabkan pemerintah junta militer Myanmar belum bisa melaporkan jumlah korban tewas secara angka pasti namun dipastikan jumlah kotban akan terus meningkat siginfikan.
Baca Juga: Gempa Myanmar: PM Thailand Tetapkan Status Darurat
Sementara itu dari Bangkok, Thailand dilaporkan 10 orang tewas, sebagaiman laporan dari CNN per Sabtu 29 Maret 2025 dimana otoritas berwenang di Thailand menduga lebih dari 100 orang terjebak di bawah reruntuhan gedung yang tengah dibangun.
Ketika gempa terjadi, salah satu gedung yang dibangun untuk kantor pemerintah roboh, para pejabat mengatakan terdapat puluihan orang yang terjebak di sana.
Gempa di Myanmar tersebut juga sebabkan lebih dari 2.000 laporan kerusakan infrastuktur di gedung gedung di Bangkok, Thailand.
Baca Juga: Gempa Myanmar: Korban Tewas Melonjak, Junta Militer Minta Bantuan Internasional
Atas laporan ini, kabarnya pemerintah Thailand akan melakukan inspeksi terhadap 700 bangunan yang ada kota tersebut.
"Keretakan bangunan tersebut terutama dilaporkan terjadi di pusat kota, tempat gedung-gedung tinggi terkonsentrasi. Keselamatan adalah prioritas kami," kata Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt seperti diberitakan AFP.
"Meskipun satu bangunan yang sedang dibangun runtuh, tidak ada bangunan yang telah selesai dibangun, yang mengalami kehancuran imbas gempa," imbuh dia.
Baca Juga: Gempa Myanmar: KBRI Bangkok Buka Layanan Telepon Darurat
Sedangkan di Mandaly, Myanmar puluhan orang bersiap untuk tidur di jalan, lebih memilih tidur di tempat terbuka daripada mengambiil risiko di bangunan yang rusak akibat gempa.
Gempa yang termasuk dalam catatan gempa paling merusak di Myanmar ini sudah sebabkan banyak bangunan, jembatan dan jalanan di negara tersebut rusak juga hancur.
AFP sebut kerusakan terbesar berada di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang dihuni lebih dari 1,7 juta orang sekaligus yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi
Baca Juga: Gempa Myanmar: Sejumlah Negara Siap Bantu Dua Negara ASEAN yang Terdampak Gempa 7.7 Magnitudo
"Kami butuh bantuan," kata Thar Aye, 68 tahun, warga Mandalay. "Kami tidak punya cukup bantuan."
Sementara itu kepala junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing sebelumnya juga mengeluarkan seruan yang cukup jarang dan langka yaitu meminta bantuan internasional yang menunjukkan betapa parahnya bencana alam tersebut. ***