DECEMBER 9, 2022
Internasional

Gempa Myanmar: Jumlah Korban Tewas Tembus 3.354 Orang

image
Tim K9 INASAR 1 berhasil menemukan korban gempa dalam pencarian yang dilakukan di perumahan di wilayah Naypyidaw, Myanmar, Rabu 2 April 2025 (ANTARA/HO-Polri)

 

SPORTYABC.COM – Hingga Sabtu 5 April 2025 jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Myanmar telah meningkat hingga 3.354 orang sementara korban luka luka sebanyak 4.850 dan 220 orang masih dinyatakan hilang.

Hampir bersamaan, Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing baru kembali ke ibu kota Naypyidaw usai menghadiri Bay of Bengarl Initiative for Multi Sectoral Techincal and Economic Cooperation atau BIMSTEC.

Baca Juga: Gempa 7,7 M Guncang Myanmar Terasa di Bangkok hingga Tiongkok

BIMSTEC sendiri adalah pertemuan negara negara Asia Selatan dan Tenggara yang kali ini digelar di Bangkok, Thailand.

Dalam kesempatan tersebut Min Aung Hlaing sekaligus bertemu terpisah dengan pemimpin delegasi dari Bhutan, Nepal, Sri Lanka, India dan Ttuan rumah Thailand.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, Min Aung Hlaing tegaskan kembali rencana junta untuk mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil pada Desember mendatang.

Baca Juga: Gempa Myanmar: Korban Tewas Melonjak, Junta Militer Minta Bantuan Internasional

Rencana junta ini pun didukung oleh Narendra Modi, namun dirinya serukan agar gencatan senjata pasca gempa bumi terkati perang saudara di Myanmar dibuat permanen.

Namun sejumlah pihak sebelumnya telah mencemooh rencana pemilu yang digelar junta tersebut sebegai tipuan untuk mempertahankan kekuasaan jenderal melalui proksi.

Sebagaimana dilansir dari Reuters pada Sabtu 5 April 2025, sejak gulingkan pemerintah sipil terpilih di bawah Aung San Suu Kyi pada 2021, junta milter telah berupaya keras menjalankan pemerintahan Myanmar.

Baca Juga: Gempa Myanmar: Indonesia Kirim Bantuan Makanan, Obat-obatan dan Personel TNI

Namun dengan melihat kondisi ekonomi Myanmar, termasuk layanan kesehatan yang saat ini hancur dan kondisi tersebut diperburuk oleh gempa bumi yang melanda negara itu pada 28 Maret 2025.

PBB sebut perang saudara usai kudeta di Myanmar telah sebabkan lebih dari 3 juta penduduk mengungsi dengan kerawanan pangan yang meluas dan lebih dari sepertiga penduduk sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Kepala bantuan PBB Tom Fletcher yang tengah di Madalay pada Jumat 4 April 2025 malam mengatakn bahwa kelompok kelompok kemanusiaan dan masyarakat telah memimpin respon terhadapa gempu bumi dengan keberanian, keterampilan dan tekad.,

Baca Juga: Myanmar Umumkan Hari Berkabung Nasional selama 7 Hari Usai Gempa Dahsyat

"Banyak dari mereka sendiri yang kehilangan segalanya, tetapi tetap berangkat untuk mendukung para penyintas," katanya dalam unggahan di media sosial X.

Sementara itu Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM katakan sehari sebelumnya dengan menyebut Junta membatasi pasokan bantuan ke daerah daerah yang tidak mendukung pemerintah.

Saat ini kantor PBB tengah menyelidiki 53 serangan yang dilaporakan oleh junta terhadap oposisi, termasuk serangan udara yang 16 diantaranya terjadi usai gencatan senjata yang diumumkan pada Rabu 2 April 2025. ***
 

Halaman:

Berita Terkait