DECEMBER 9, 2022
Internasional

Inilah Para Calon Pengganti Paus Fransiskus, Ada dari Asia Tenggara

image
Salah satu kandidat penerus Paus Fransiskus yang akan menjadi catatan sejarah khususnya bangsa Asia Tenggara, Luis Antonio Tagle (philippines.licas.news/ Angie de Silva)

Secara teologis, Peter Erdo berpandangan konservatif, dalam berbagai pidatonya di Eropa dirinya tekankan akar kekristenan di benua tersebut.

Walau begitu, dirinya juga dinailai pragmatis dan tidak pernah secara terbuka berselisih dengan Paus Fransiskus, berbeda dengan beberapa rohaniawan tradisional lainnya.

Dengan begitu, dirinya sempat menarik perhatian di Vatikan pada krisis migran 2015 lalu, ketika itu Peter Erdo memiliki pandangan yang berseberangan dengan seruan Paus Fransiskus agar gereja gereja menerima para pengungsi.

Baca Juga: Seruan Paus Fransiskus untuk Hormati Gencatan Senjata

Peter Erdo menyatakan bahwa hal tersebut bisa dianggap sebagai bentuk perdagangan manusia pernyataan yang tampak sejalan dengan pandangan nasional Perdana Menteri Hungaria Victor Orban.

Selanjutnya ada Pietro Parolin dari Italia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Negara dan Perdana Menteri de facto Vatikan dianggap sebagai salah satu kandidiat terkuat pengganti Paus Fransiskus.

Namanya semakin dikenal selama perang Ukraina ketika Vatikan memposisikan diri sebagai pihak penengah netral yang dapat menjembatani dialog antara Kyiv dan Moskow untuk akhiri konflik.

Baca Juga: Kondisi Paus Fransiskus Membaik, Tak Perlu Pakai Masker Oksigen

Menurut Thonas Reese seorang imam Katolik asal Amerika Serikat dan penulis buku Inside the Vatican pernah mengatakan bahwa Parolin adalah diplomat yang sangat kompeten.

Pietro Parolin dianggap sebagai otak di balik diplomasi internasional Paus Fransiskus selama ini yang hampir tidak pernah melakukan kesalahan.

Namun reputasinya sendikit tercoreng akibat skandal property yang menyebabkan Vatikan merugi jutaaan euro dalam pemberian gedung bekas showroom Harrods di London, Inggris.

Baca Juga: Sampaikan Pesan Paskah, Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza

"Akan ada pertanyaan apakah ia tidak kompeten atau terlalu memberikan wewenang kepada bawahannya. Apa pun itu, ada sesuatu yang salah, dan ia adalah pemimpinnya. Proses persidangan masih berlangsung, dan ini bisa membayangi peluang kepausannya," ujar Pastor Reese.

Halaman:

Berita Terkait