RDP dengan Komisi III DPR RI, Ayahanda Kenzha Ezra Walewangko Bantah Klaim Pernyataan Kapolres Jaktim
- Penulis : Rhesa Ivan
- Rabu, 30 April 2025 13:00 WIB

SPORTYABC.COM – Ayahanda Kenzha Ezra Walewangko, EH Happy Walewangko tepis keterangan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengenai kematian anaknya.
Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat yang digelar oleh Komisi III DPR selain hadirkan ayahanda Kenzha Ezra Walewangko, EH Happy Walewangko juga hadir Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly beserta jajarannya.
Baca Juga: Polisi Gelar Perkara Kasus Kematian Kenzha Ezra Walewangko
Selain Kapolres Metro Jakarta Timur dan ayahanda Kenzha Ezra Walewangko, dalam Rapat Dengar Pendapat ini juga hadirkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra bersama jajarannya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan bahwa penyebab dari kematian Kenzha bukanlah pengeroyokan
Namun EH Happy Walewangko mengungkapkan pada Selasa 4 Maret 2025 sekitar pukul 16.30 WIB dimana sejumlah mahasiswa, termasuk Kenzha Ezra Walewangko berkumpul di area payungan dua Kampus UKI dengan konsumsi minuman beralkohol.
Baca Juga: Inilah Surat Terbuka Ayah Kenzha Ezra Walewangko Terkait Lambannya Penanganan Kasus Anaknya
Walau kondisi Kenzha Ezra Walewangko dalam kondisi mabuk, namun suasana saat itu disebut masih dalam keadaan kondusif.
"Jam 18.30 WIB keributan mulai terjadi di sekitar area payungan, Kenzha dalam keadaan mabuk mulai berteriak-teriak, memicu perhatian petugas keamanan kampus dan mahasiswa lain," kata EH Happy Walewangko dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI.
Kemudian, beberapa teman temannya pun berupaya membawa Kenzha Ezra Welewangko keluar dari areal kampus untuk menghindari keributan.
Baca Juga: Saksi Kunci Kasus Kematian Kenzha Ezra Walewangko Mulai Bicara, Inilah Kronologi Sebenarnya
"Dan pukul 19.30 WIB ketika hujan mulai reda, mahasiswa lain bernama Thomas, Gery, dan Delon terlihat mendekati Kenzha yang masih berteriak sambil menggoyangkan pagar besi. Gery diduga memukul Kenzha hingga jatuh bersama pagar besi yang roboh bersamaan," ujarnya.
EH Happy Walewangko juga jelaskan bahwa posisi jatuhnya Kenzha Ezra Walewangko berada di atas pagar besi yang ambruk secara lurus bukan miring.
Karena itu EH Happy Walewangko jelaskan bahwa posisi jatuhnya Kenzha Ezra Walewangko berada di atas pagar besi yang ambruk secara lurus bukan miring.
Baca Juga: Terbitkan SP3, Keluarga Kenzha Ezra Walewangko Laporkan Kapolres Metro Jakarta Timur ke Propam Polri
Jadi tidak benar bahwa kepala anakanya membentur bau di dalam got sebagaimana yang dikatakan oleh pihak kepolisian.
"Jadi bersamaan robohnya, Kenzha adanya di atas pagar. Dan pagar jatuhnya bukan miring, itu lurus dan Kenzha di atas. Jadi tidak ada benturan sampai ada kepala sebelah kanan yang bocor yang dikatakan oleh Kapolres itu pernah kena di baut, baut yang ada di dalam got. Di situ tidak ada baut dan gotnya sebagai informasi tingginya hanya sekitar 40 cm," tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Liliplay katakan bahwa dalam kasus tersebut, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 47 saksi termasuk pihak keamanan di UKI.
Baca Juga: Pengacara Kenzha Ezra Walewangko Datangi Gedung LPSK
EH Happy Walewangko pastikan bahwa para saksi yang dimintai keterangan bukan merupakan mahasiswa yang ikut mengonsumsi minuman beralkohol bersama Kenzha Ezra Walewangko.
Sementara itu mengenai adanya dugaan pengeroyokan yang beredar di sosial media, Kombes Nicolas Ary Lilipaly tegaskan video yang digunakan sebagai dasar dugaan tersebut mengalami modifikasi.
"Tidak terlihat bahwa terjadi pengeroyokan, keributan iya. Ada terjadi keributan, tetapi tidak terjadi pengeroyokan seperti yang disampaikan," tegas Nicolas. ***