Pakistan – India Memanas, Maskapai Dunia Ubah Rute Penerbangan
- Penulis : Rhesa Ivan
- Rabu, 07 Mei 2025 11:08 WIB

SPORTYABC.COM – Sejumlah maskapai penerbangan di seluruh dunia mulai hindari wilayah udara Pakistan akibat peperangan yang terjadi antara Pakistan dengan India.
Sebagaimana diberitakan kedua negara tersebut saling melancarkan serangan artileri di sepanjang garis control (Loc) pada Rabu 7 Mei 2025 hingga tewaskan sedikitnya 8 warga sipil Pakistan dan 3 warga India.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Kontingen Indonesia Berdefile Berbagi Kapal dengan Iran dan India
Eskalasi konflik ini dipicu serangan brutal di Pahalgam wilayah Kashmir yang dikuasai India pada Kamis 22 April 2025 yang tewaskan 26 warga sipil di mana sebagian besar merupakan wisawatan.
Akibat insiden ini India menuduh Pakistan mendalangi serangan tersebut namun Pakistan membantahnya dan melakukan uji coba rudal sebagai respon atas situasi yang semakin memanas tersebut.
Perang antar dua negara yang sama sama memiliki senjata nuklir ini dilaporkan picu gangguan besar dalam rute penerbangan internasional Terutama dari dan ke kawasan Asia Selatan serta Eropa.
Baca Juga: Mandiri U20 Challenge Series 2025: Suriah Pesta Gol ke Gawang India
Maskapai besar Eropa seperti Air France dan Lufthansa telah konfirmasi bahwa mereka tidak akan terbang di atas wilayah Pakistan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Menurut Air France, rute penerbangan ke destinasi seperti Bangkok, New Delhi, Ho Chi Minh akan dialihkan yang berdampak waktu tempuh yang lebih panjang.
Serupa dengan Air France, Lufthansa juga mengatakan bahwa beberapa rute penerbangan mereka seperti dari Frankfurt ke New Delhi haru tempuh waktu lebih lama dari biasanya karena melalui jalur alternatif.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2027: FIFA Hukum Pakistan, Kamboja Berpeluang Ikuti Jejak Timnas Indonesia
Sementara itu maskapai dari negara Asia seperti Thai Airways, EVA Air dari Taiwan dan Korean Air pun ikut menyesuaikan rute mereka akibat memanasnya Pakistan – India.
Misalnya Thai Airways alihkan penerbangan ke Eropa dan Asia Selatan, sementara Korean Air memilih jalur selatan lewati Myanmar dan Bangladesh untuk rute Icheon ke Dubai.
Pengalihan rute penerbangan ini tidak hanya picu meningkatnya biaya bahan bakar bahi maskapai, selain itu juga berpotensi berkurangnya pendapatan Pakistan dari biaya izin lintas udara yang menjadi sumber epmasukan signifikan.
Baca Juga: Jelang Konklaf, 133 Kardinal Diisolasi di Wisma Santa Marta
Sementara itu dari New York, para negara anggota PBB termasuk Sekjen Antonio Guiterres serukan agar kedua negara menahan diri dan hindari konfrontasi militer.
“Solusi militer bukanlah jalan keluar,” ujarnya.
Ketegangan di kawasan Asia Selatan ini menjadi titik krisis global terbaru yang menganggu jalur penerbangan setelah sebelumnya maskapai dunia juga menghindari wilayah udara di kawasan Rusia – Ukraina dan Timur Tengah. ***