DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ron Johnson Ungkap Secret Service Tidak Ikut Briefing Pengamanan Donald Trunmp

image
Donald Trump terpaksa dievakuasi pengamanan presiden karena tertembak ketika menyampaikan pidato kampanyenya di PennSylvania (TimeofIsrael.com)

SPORTYABC.COM – Satu persatu fakta di balik percobaan pembunuhan Donald Trump terungkap dimana salah satunya bahwa Secret Service, agen dinas rahasia AS tidak hadir dalam pengarahan keamanan yang diberikian oleh tim senjata dan taktik khusus atau SWAT serta penembak jitu lokal sebelum terjadinya kejadia.

Hal ini disampaikan oleh Senator Amerika Serikat Ron Johnson berdsarkan laporan yang dia bagikan pada Minggu 21 Juli 1983 usai bertemu dengan pejabat pemerintah federal dan lokal untuk menyelidiki kesalahan penagamanan pada hari kejadian tersebut.

Hasil penyelidikan juga mendapati bahwa penegak  hukum loka katakan bahwa komunikasi antar petugas dilakukan secara tertutup dan mereka tidak sering melakukan kontak radio langsung dengan secret service.

Baca Juga: Ngeri! Malut United Datangkan Bek Hasil Racikan Shin Tae yong

Selain itu, penegak hukum setempat memberi tahu komando tentang penembak sebelum kejadian dan menerima konfirmasi bahwa Secret Service mengetahui pemberitahuan tersebut. 

Setelah penembakan tersebut, anggota Secret Service terlihat di atap gedung American Glass Research, tempat penembak berada, bersama penegak hukum setempat.Foto penembak kemudian dikirim ke Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api (ATF) untuk pengenalan wajah.

Penegak hukum setempat juga mengatakan Secret Service AS pada awalnya tidak akan mengirim penembak jitu ke kampanye Trump tersebut.

Baca Juga: Liga 1: Semen Padang FC Jadikan Stadion STIK Jakarta sebagai Laga Kandang

Seperti dibertakan bahwa Donald Trump diserang pada 13 Juli saat menyampaikan pidato kampanye di depan para pendukungnya di negara bagian Pennsylvania, Butler County.

Satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka. Secret Service AS mengumumkan bahwa penyerang telah “dinetralkan” di tempat kejadian.

FBI klasifikasikan bahwa serangan itu sebagai upaya pembunuhan dan mengidentifikasi pelaku yang terbunuh di tempat kejadian sebagai Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun. ***
 

Berita Terkait