DECEMBER 9, 2022
News

Mengenal TATP, Bom dari Segala Bom yang Dipakai Terduga Teroris Remaja

image
Ilustrasi bahan TATP (Flir.asia)

SPORTYABC.COM – Selain menangkap HOK (19) Densus Anti Teror Polri juga menyita bahan kimia peledak jenis Triaceton Triperoxide (TATP)

Penyitaan Triaceton Triperoxide atau TATP ini disampaikan oleh Karo Penmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko yang mengatakan bahwa HOK akan melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan TATP di rumah rumah ibadah yang terletak di wilayah Malang, Jawa Timur.

"Pelaku berencana melakukan bom bunuh diri di dua tempat peribadahan di Malang, Jawa Timur," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 1 Agustus 2024.

Baca Juga: Era Artificial Intellegence: Tiga Jenis Penulis dan Teror Mental Putu Widjaya, Sekapur Sirih Denny JA

Sebagai informasi bahan kimia TATP dapat dijadikan sebagai bom kimiawi yang sangat berbahaya dan memiliki daya ledak tinggi atau high explosive.

Karena sifatnya yang sangat berbahaya dan memiliki daya ledak cukup tinggi, TATP mendapatkan julukan sebagai Mother of Satan. 

Karena sifatnya yang berdaya sangat tinggi, TATP sering diguinakan oleh kelompok ISIS di wilayah Irak dan Suriah.

Baca Juga: Pesan Denny JA kepada Penyair Payakumbuh agar Tak Campuradukkan Puisi Esai dengan SATUPENA

Pemilihan TATP juga karena sensitive dengan gesekan, panas dan juga hantaman dari apapun yang dapa menyebakan ledakan yang cukup dahsyat.

Bahan TATP dapat meledak jika terkena panas, gesekan Listrik statis dan radiasi ultraviolet (UV) dengan tekanan yang cukup tinggi.

Karena itulah penggunaan TATP semakin banyak dipilih karena tidak memerlukan detonator pada ledakan sebelum mengenal TATP.

Baca Juga: ORASI DENNY JA: Di Balik Paus Mencuci Kaki Rakyat Indonesia dan Kisah Ketidakadilan

Banyak aksi teror dengan bahan peledak TATP beberapa tercatat dilakukan di internasional maupun negeri kita tercinta.

Ledakan dengan meggunakan bahan dasar TATP pertama kali pada tahun 2005, kala itu empat orang ekstremis di London, Inggris melakukan bom bunuh diri hingga tewaskan 52 orang dan melukai leih dari 700 lainnya.

Selain itu TATP juga digunakan pada bom bunuh diri di Manchester Arena Inggris pada 2017 ytang tewaskan 23 orang dan lukai 800 orang lainnya.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Langka, Ketika Atlet Korea Utara dan Korea Selatan Swafoto di Podium

Bom TATP pernah dilakukan pada tiga gereja di Surabaya pada tahun 2018 yang tewaskan 18 orang.

Tiga tahun berselang, Densus Anti teror Polri kembali dapati bahan peledak TATP ketika menangkap teroris di kawasan Bekasi dan Condet pada 29 Maret 202

Teroris di Bekasi dan Condet adalah hasil pengembangan kasus bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Kalahkan Wakil Korea Selatan, Gregoria Melaju ke Perempat Final

Kala itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut dalam penangakapan tersebut terdapat lima bom aktif dan siap diguanakan dengan bahan dasar TATP.

Kasus selanjutnya yang tidak kalah hebohkan publik kala itui adalah penangkapan eks Jubir FPI Munarwan di kediamannya.

Densus Anti Teror Polri yang berawal dari menggeldah bekas markas FPI di kawasan Petamburan Jakarta Pusat pada Selasa 27  April 2021.

Baca Juga: Achmad Fachrodji dalam Diskusi SATUPENA Sebut Balai Pustaka Kini Jadi IP Licensing Company dan Bagian Industri Kreatif

Dengan penggeledahan tersebut, personel Densus Anti Teror Polri menemukan sejumlah bahan baku berupa TATP atau Aseton Peroksida  yang biasa digunakan untuk pembuatan bom. ***

Berita Terkait