"Saya skeptis kita akan benar-benar mencapai hal tersebut, namun saya tahu kita akan mencobanya," kata profesor teknik industri dan sistem University of Southern California, James Moore.

Los Angeles memiliki jaringan kereta bawah tanah, namun hanya memiliki lima dan setengah jalur dan layanan yang relatif jarang, sehingga jaringan transportasi itu tidak mampu menampung 10 juta penduduk di wilayah tersebut.

Pihak berwenang berencana mendatangkan 3.000 bus, yang dipinjam dari seluruh negeri, dan membuat jalur jalan khusus untuk bus tersebut.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Sisakan Gregoria di Semifinal, Kinerja Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna di Sorot

Angkutan umum akan mendapat prioritas dibandingkan mobil pribadi, yang juga tidak akan dilarang untuk dikendarai.

Tidak semua lokasi Olimpiade diharapkan memiliki tempat parkir.

Terakhir kali Los Angeles menjadi tuan rumah Olimpiade, pada 1984, banyak penduduk meninggalkan kota untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: An Se young Luapkan Kemarahan ke Asosiasi Badminton Korea Usai Raih Medali Emas

"Jika kita melihat penduduk mengikuti strategi yang sama pada 2028 dan pada dasarnya keluar kota selama beberapa hari, hal ini mungkin akan memberikan cukup ruang jalan sehingga kita dapat memindahkan semua orang dengan bus," kata Moore.

Bandara utama di kota Los Angeles, yang terkenal dengan masalah aksesibilitasnya, akan terhubung dengan jaringan kereta metro.

Pesawat ulang-alik otomatis, yang sudah lama dikerjakan, akan dibuka pada 2026, ketika Los Angeles akan menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan Piala Dunia sepak bola.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Nikola Jokic Antarkan Serbia Raih Perunggu

Tantangan selanjutnya adalah tunawisma dimana Los Angeles sangat bergantung pada reputasinya sebagai ibu kota film dan hiburan dunia.