SPORTYABC.COM – Jelang bergulirnya Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara sejumlah daerah mulai membentuk tim dan berangkatkan timnya salah satunya Nusa Tenggara Barat (NTB)

NTB pada PON XXI Aceh – Sumetara Utara mengirimkan sekitar 251 atlet dari total 518 yang berangkat menuju kawasan Bukit Barisan tersebut.

Menurut Pj Gubernur NTB, Hassanudin mengatakan bhawa total kontingen NT sebanyak 518 orang yang terdiri dari 251 atlet, 80 pelatih dan 187 ofisial (manajer kesehatan maupun keamanan)

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Kontingen Indonesia Berdefile Berbagi Kapal dengan Iran dan India

Ke 251 atlet ini menurut Hassanudin akan berlaga di 44 cabang olahraga da menariknya jumlah tersebut lebih banyak dari PON sebelumnya yang hanya 19 cabang olahraga.

"Mereka berlaga pada 44 cabang olahraga. Jumlah itu lebih banyak dari PON sebelumnya yang hanya 19 cabang olahraga," ujarnya di Mataram, Rabu 28 Agustus 2024.

Hassanudin targetkan NTB di ajang PON XXI Aceh – Sumatera Utara dengan 20 medali emas karena menurutnya cukup realistis bila melihat persiapan yang telah dilakukan oleh para atlet.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Raih Emas Basket Putri, Amerika Serikat Juara Umum Secara Dramatis

Dukungan masyarakat terhadap para atlet menjadi energi yang dibutuhkan untuk menampilkan aksi terbaik dalam pesta olahraga empat tahun sekali tersebut.

"Selamat berjuang. Apapun hasilnya, kami selalu bangga dengan semangat juang, dedikasi, dan kerja keras para atlet," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) NTB Mori Hanafi mengatakan hal penting dari keikutsertaan NTB dalam PON 2024 adalah dikirimnya tim observasi dan tim penutupan sebagai persiapan menjadi tuan rumah PON 2028.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga Belgia: Ragnar Oratmangoen Resmi Gabung FC Dender Milik Sihar Sitorus

Ketika acara penutupan PON XXI nanti akan ada penyerahan petaka sebagai simbol menjadi tuan rumah selanjutnya. Pada 2028, NTB dan NTT yang didapuk menjadi tuan rumah PON.

"Peraihan Indonesia dalam Olimpiade Paris tahun ini menjadi motivasi bahwa semua cabang olahraga berpeluang meraih medali tanpa ada cabang olahraga unggulan," kata Mori. ***