DECEMBER 9, 2022
Internasional

Inilah Agenda Paus Fransiskus Selama Kunjungan ke Negara Asia Pasifik

image
Paus Fransiskus dalam pesan Hari Minggu di Basilika Saint Peter, Vatikan (x.com/vaticannews)

SPORTYABC.COM – Pemimipin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus akan melakukan lawatan ke Indonesia dan negara Pasifik pada September 2024 mendatang

Kunjungan Paus Fransikus ke Indonesia menjadikan dirinya Paus ketiga yang pernah berkunjung, dimana sebelumnya Paus Paulus VI yang berkunjung pada Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 1989.

Sejumlah agenda pun disiapkan oleh pihak terkait mengenai kedatangan Paus Fransiskus hingga tanggal 6 September 2024, usai dari Indonesia Paus Fransiskus akan melanjtukan perjalanan menuju Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.

Baca Juga: Paus Fransiskus Lawatan ke Indonesia, Laga FIFA Match Day September Pindah ke Surabaya

Berikut ini adalah agenda Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina ini ke empat negara tersebut.

Paus Fransiskus akan memulai lawatan pertamanya di Jakarta, Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia pada 3-6 September 2024

Menurut data yang beredar, umat Katolik mewakili kurang dari 3 persen dari populasi Indonesia yaitu berjumlah sekitar 8 juta orang.

Baca Juga: 5 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA untuk HUT ke-497 Jakarta

Paus Fransiskus dijadwalkan beranghkat dari Roma, Italia pada Minggu 1 September 2024 dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten pada 3 September 2024.

Pada tanggal 4 September 2024, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Usai bertemua dengan Presiden Joko Widodo, Paus Fransiskus di jadwalkan akan bertemu dengan para korps diplomatic, masyarakat sipil, tokoh masyrakat dan para pejat pada pukul 10.34 WIB di Istana Negara, Jakarta.

Baca Juga: Lukisan Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia Karya Denny JA Diserahkan ke Gereja Katolik Santo Servatius

Dalam pertemuan itu, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini akan menyampaikan pidato.

Usai dari pertemuan tersebut, Paus pertama dari Ordo Serikat Yesuit ini akan bertemu dengan para anggota Serikat Yesuit Indonesia, pertemuan pada pukul 11.30 WIB ini akan dilakukan di Apostolic Nunciatura, Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia.

Pada sore hari, pukul 16.30 WIB, Paus Fransiskus dijadwalkan akan bertemu dengan para uskup, imam, daikon, biarawan dan biarawati, seminaris dan katekis. Pertemuan ini akan terselenggara di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Katedral, Jakarta

Baca Juga: Kemlu dan Istana Siapkan Sejumlah Isu yang Akan Dibahas Joko Widodo dan Paus Fransiskus

Usai pertemuan di Katedral, pada petang harinya atau pukul 17.35 WIB, Paus ke 266 ini akan bertemu dengan kaum muda dari Scholas Occurantes di Youth Center Graha Pemuda, Kompleks Katedral Jakarta. 

Pada Kamis 5 September 2024, Paus Fransiskus akan mengunjugi Masjid Istiqlal untuk melakukan dialog lintas agama dan akan memimpin Misa Suci di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Paus Fransiskus akhiri kunjungan apostolik dan kenegaraaan di Indonesia pada Jumat 6 September 2024 untuk kemudian terbang ke Port Moresby, Papua Nugini.

Baca Juga: Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, TNI Polri Siapkan Pengamanan Khusus

Sebagaimana dilansir AFP, Paus Fransiskus ke Papua Nugini pada 6 hingga 9 September 2024 memulai perjalanan di Port Moresby.

Sebagian besar penduduk di negara Pasifik yang terdiri dari berbagai etnis ini beragama Kristen Protestan.

Walau begitu, upacara adat masih ada di Papua Nugini dan lebih dari 800 bahasa asli digunakan oleh warga setempat.

Baca Juga: Lomba Esai untuk Lukisan Paus Mencuci Kaki Rakyat Indonesia

Sebagai negara jajahan Australia dengan penduduk 9 juta jiwa ini terakhir dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1984 dan 1995 ini sering dilanda kekerasan kesukuan.

Terakhir kali pada Januari tahun lalu dimana terjadi kerusuhan yang mematikan akibat demonstrasi anti pemerintah yang memprotes upah yang lebih rendah.

Paus Fransiskus diharapakan dapat memperbarui seruannya untuk melindungi lingkungan, karena negara tersebut selalu dilanda bencana alam dan deforestasi.

Lepas dari Port Moresby, Paus Fransiskus yang telah menjadikan penyebaran iman Katolik sebagai prioritas kepausannya akan terbang terbang selama satu hari ke Vanimo, kota dengan penduduk 10,000 jiwa yang berada di ujung barat pulau tersebut untuk bertemu dengan orang orang beriman dan para misionaris.

Lepas dari kegiatan di Port Moresby dan Vanimo, Paus Fransiksus akan berkunjung ke Dili, Timor Leste.

Paus Fransiskus menjadi Paus pertama yang menginjakkan kakinya di Timor Leste sejak negara tersebut pisah dari Indonesia dan memilih menjadi negara meredek pada Mei 2002.

Selama empat abad negara ini menjadi jajahan Portugis dan selama 24 tahun diduduki oleh Indonesia.

97 persen dari 1,3 juta penduduknya beragama Katolik dan prospek kunjungan Paus Fransiskus yanga mencakup pertemuan dengan kaum muda telah memicu antusiasme yang besar.

Namun, negara yang menjadi salah satu negara termiskin di dunia ini juga dilanda isu pelecehan anak oleh para pastor Katolik dimana Paus Fransiskus telah menyuarakannya secara terbuka kepada publik.

Dimana pada 2020, Vatikan jatuhkan sanksi kepada Uskup pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Carlos Belo yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki laki di bawah umur di Timor Leste selama 20 tahun.

Sebelum menyudahi perjalanan Apostolik dan kenegaraan di tiga negara, Paus Fransiskus menyempatkan menyambangi Singapura selama 48 jam saja.

Singapura, negara dengan berbagai macam ras dan agama, sebuah negara kota yang kecil namun kaya dengan populasi sekitar 6 juta jiwa.

Singapura yang dikenal dengan pusat keuangan utama di Asia ini merupakan rumah bagi komuniatas mayoritas Tionghoa dengan minoritas Melayu, India dan Eurasia yang sigfinikan.

Selain itu pemerintah Singapura prioritaskan pembangunan keharmonisan rasial sejak kemerdekaannya pada 1965.

Namun negara ini sering mendapatkan kritik oleh kelompok HAM karena membatasi kebebasan berpendapat termasuk tidak mengizinkan protes tanpa izin.

19 persen penduduk Singapura beragama Kristen dan agama besar lainnya pun terseperti Taoisme, Islam dan Hindu tumbuh bersama di negara dengan tingkat kehidupan yang cukup mahal. ***
 

Berita Terkait