DECEMBER 9, 2022
Internasional

Yahya Sinwar Dibunuh Israel, Inilah Calon Pemimpin Baru Hamas

image
Khales Meshal ( Antara/Anadolu)

Sebuah serangan udara Israel menewaskan Marwan Issa, wakil pemimpn sayap militer Hamas pada bulan Maret.

Kemudian Ismail Haniyeh, mantan pemimpin politik Hamas dibunuh dalam sebuah ledakan di Teheran, iran pada bulan Juli yang disalahkan pada Israel.

Kemudian pada bulan Agustus, militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah membunuh Mohammed Deif, kepala militer Hamas dan otak bersama serangan 7 Oktober, dalam serangan udara. Namun, Hamas belum mengonfirmasi kematian tersebut.

Baca Juga: Hamas Berduka, Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh di Teheran

Dengan banyaknya pemimpin dan komandan mereka yang terbunuh, pada titik ini tidak jelas siapa yang dapat menggantikan posisi mereka yang telah tewas.

Sementara itu dari Tel Aviv, dikabarkan PM Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang akan berlanjut hingga sandera yang ditahan oleh militant Hamas dikembalikan

"Hari ini kita telah menuntaskan masalah ini. Hari ini kejahatan telah ditimpa masalah, tetapi tugas kita masih belum selesai," kata Netanyahu dalam pernyataan rekaman video setelah kematian tersebut dikonfirmasi pada hari Kamis.

Baca Juga: Pembunuhan Pemimpin Hamas Butki Lain dari Sifat Teroris Israel

Walau begitu Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebutkan bahwa dengan tewasnya Yahya Sinwar harus membuat Benjamin Netanyahu berkomitmen untuk terus menjalankan kemajuan menuju gencata senjata permanen di Gaza.

Untuk itulah Joe Biden mengirim utusan yaitu Menlu AS, Antony Blinken ke Israel dalam empat atau lima hari ke depan untuk membahas prospek Gaza ke depannya.

"Kami mendesak PM Israel untuk melanjutkan dan membuat kemajuan menuju gencatan senjata di Gaza setelah terbunuhnya Yahya Sinwar. Saya merasa 'lebih optimis' tentang prospek gencatan senjata," ungkap Biden.

Baca Juga: Inilah Alasan LSI Denny JA Berikan Joko Widodo 3 Rapor Biru, 3 Rapor Netral dan 1 Rapor Merah

"Yahya Sinwar merupakan hambatan yang tidak dapat diatasi untuk mencapai semua tujuan tersebut. Hambatan itu sudah tidak ada lagi. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan." ***
 

Halaman:

Berita Terkait