DECEMBER 9, 2022
Internasional

Prajurit TNI UNIFIL Diserang Israel, Inilah Respon Dunia Mulai dari Indonesia hingga Amerika Serikat

image
Kepala Uni Eropa urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, Josep Borrell tengah memeriksa barisan pasukan ketika mengunjungi markas PBB UNIFIL di Naqoura, Lebanon Selatan (Pasqual Gorriz / UN)

SPORTYABC.COM – Dua personel prajurit TNI yang bertugasl di UN Interim Force in Lebanon (UNIFIL) terkenal tembakan tentara Israel atau IDF di Lebanon Selatan pada Kamis 10 Oktober 2024.

Terkait insiden ini menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto, peristiwa tersebut terjadi di Tower Pemantau Naquora, Lebanon ketika pasukan IDF terlibat kontak tembak dengan kelompok Hizbullah.

Naquora sendiri adalah salah satu titik pos yang dijaga oleh TNI, di dalam pos tersebut terdapat personel pengamat situasi dari militer Indonesia yang tengah bertugas di Lebanon.

Baca Juga: Akhirnya, Pendudukan Israel di Palestina Dinyatakan Ilegal oleh ICJ

Dalam kontak tembak antara IDF dengan Hizbullah, Mayjen Hariyanto menyebtu dua prajurit TNI terkena temabakan salah sasaran dari personel militer Israel. Peluru tersebut katanya mengenai tower pengmatan yang di huni oleh prajurit TNI.

Dalam pernyataannya, UNIFIL mengatakan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.

Organisasi perjaga perdamaian yang terdiri dari sekitar 10,000 pasukan penjaga perdamainan dari 50 negara dan berdiri pada tahun 1978 dimana pasukan Israel sengaja menembaki posisinya di sepanjang perbatasannya.

Baca Juga: Hamas Berduka, Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh di Teheran

Sementara itu Juru Bicara UNIFIL, Andrea Tenetti mengatakan bahwa serangan itu merupakan perkembangan yang sangat serius.

Tenetti menjelaskan bahwa Israel sebelumnya telah meminta pasukan penjaga perdamaian untuk pindah dari posisi tertentu di dekat perbatasan.

"Tetapi kami memutuskan untuk tetap tinggal karena penting bagi bendera PBB untuk berkibar di selatan Lebanon,” ujar Tenenti. 

Baca Juga: Pembunuhan Pemimpin Hamas Butki Lain dari Sifat Teroris Israel

“Jika situasi menjadi tidak memungkinkan bagi misi untuk beroperasi di Lebanon selatan, Dewan Keamanan akan memutuskan bagaimana cara melanjutkannya,” katanya. “Saat ini, kami bertahan, kami berusaha melakukan apa pun yang kami bisa untuk memantau dan memberikan bantuan,” ujarnya

Halaman:

Berita Terkait