Puisi Denny JA: Mereka Tak Terima Keyakinan yang Diberi Orangtuaku
- Penulis : Rhesa Ivan
- Selasa, 03 Desember 2024 09:09 WIB

Namun demokrasi, baginya,
adalah kata yang tenggelam
di antara buku pelajaran dan doa yang dipaksakan.
Di gerbang sekolah itu,
Anwar memandang terakhir kalinya.
Bukan sekolah yang salah,
bukan guru yang sepenuhnya tahu.
Tapi negeri ini,
negeri yang hanya mau mendengar enam agama saja.
Kepercayaanku mungkin tak tercatat di kertas KTP, tapi ia tertulis di nadi.
Baca Juga: Storytelling Melalui Puisi Esai tentang LGBT dan Lainnya
Di balik pintu gerbang itu,
ia meninggalkan kepingan masa kecilnya,
bersama keyakinan yang tak pernah diterima
oleh siapa pun selain dirinya dan komunitas kecilnya.
Gerbang sekolah itu memisahkan masa kecil dari harapannya.
Tapi dalam hatinya, ia tahu: kemerdekaan sejati adalah hak untuk menjadi diri sendiri.***
(Jakarta, Desember 2024)
CATATAN
(1) Puisi Esai Ini kisah fiksi yang diinspirasi peristiwa sebenarnya