DECEMBER 9, 2022
Buku

Storytelling Melalui Puisi Esai tentang LGBT dan Lainnya

image
Sportyabc.com/kiriman

Pengantar Buku Puisi Esai Agus R. Sarjono

Oleh: Denny JA

SPORTYABC.COM - “Jika ada hal yang masih tabu untuk dibicarakan, sampaikanlah lewat sastra.”
Renungan ini yang saya ingat ketika membaca wawancara Gabriel Garcia Marquez, di The Paris Review pada 1981. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ayah, Semoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia

Menurutnya, fiksi memberinya kebebasan untuk membahas topik-topik yang sulit diceritakan dalam kehidupan nyata. 

Dalam karya terkenalnya, One Hundred Years of Solitude, Marquez mengeksplorasi isu-isu tabu seperti incest, kekerasan politik, dan ketidakadilan sosial, yang jarang diangkat secara eksplisit di masyarakat Amerika Latin pada masa itu. 

Dengan gaya realisme magisnya, ia menciptakan dunia fiktif yang penuh warna, di mana batas antara realitas dan fantasi menjadi kabur.

Baca Juga: Satrio Arismunandar dalam Diskusi SATUPENA Sebut Paus Fransiskus Membawa Nilai Inklusif dan Persatuan Antarumat Beragama

Melalui kisah ini, Marquez tidak hanya menyampaikan keindahan naratif, tetapi juga menghadirkan kritik sosial yang menggugah tentang sejarah, politik, dan budaya.

-000-

Agus R Sarjono mengangkat isu tabu yang sama, di tahun 2024, melalui puisi esai dan bukunya: From the River to the Sea, Husam Husky Rhapsody.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ibu, Kukirim Nyawaku Padamu, Sampaikah?

Ia mengajak pembaca menelusuri dilema identitas dan cinta di tengah konflik Israel-Palestina.

Halaman:
Sumber: kiriman Denny JA

Berita Terkait