DECEMBER 9, 2022
Kolom

Puisi Esai Denny JA: Ambillah Ginjal Ibu, Anakku

image
Sportyabc.com/kiriman

Waktu berhenti,
Daun tertahan di udara,
menunggu angin menjatuhkannya.

Jam dinding berdetak,
menjadi palu takdir yang menghitung masa depan.
selamat atau mati.

Ketika Mila bangun,
ia merasa sesuatu yang berbeda.
Tubuhnya lebih ringan,
napasnya lebih lapang.
Ia menangis.
“Ibu, aku bisa hidup lagi.”

Kartini tersenyum dari ranjang sebelah.
Wajahnya pucat, tubuhnya lemah,
tapi di matanya ada cahaya.

“Ibu  melahirkanku kedua kali.
Sekali dari rahimmu
dan sekali lagi dari ginjalmu.”

Kini, Mila berjalan di taman,
menatap langit biru tanpa rasa takut.
Kartini duduk di bangku,
menyaksikan anaknya dengan takjub, walau ginjalnya tinggal separuh.
Kasih ibu  lautan tanpa tepi.
Ia terus mengalirkan gelombang ke pantai,
bahkan ketika pasir mencoba menjauh.

Dan Mila adalah kapal kecil,
yang ia jaga agar tak pernah karam,
meski badai terus datang.***

Jakarta, 2024

(1) Puisi esai ini adalah fiksi tentang kasih Ibu, diinspirasi oleh kisah sebenarnya
https://www.detik.com/jabar/berita/d-7512577/ibuku-memberiku-hidup-untuk-kedua-kalinya?utm_source=chatgpt.com

Halaman:
Sumber: kiriman Denny JA

Berita Terkait