Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka
- Penulis : Rhesa Ivan
- Rabu, 08 Januari 2025 20:20 WIB
Tapi, siapakah Ali itu?
Tak ada yang namanya Ali Al-Shakati.
Ia hanyalah bayangan,
sebuah kebohongan yang lahir dari algoritma,
dari sebuah situs bernama Channel 3 Now.
Sosok Ali yang viral ini,
tak pernah hadir,
seperti kapal yang tak pernah tiba.
Ali adalah sosok yang dilukis oleh angin,
tak pernah nyata, hanya jejak di pasir.
Ia adalah kapal tanpa pelaut,
yang berlayar di lautan kebohongan.”
Siapa pelaku kriminal yang membunuh anak-anak?
Ternyata pelaku sebenarnya seorang pria kelahiran Cardiff,
Wales, anak tanah ini,
bukan imigran.
Apalagi, bukan Muslim.
Namun kebenaran terlambat datang,
seperti hujan yang turun setelah api memakan segalanya.
-000-
Ahmad, seorang imam muda,
berjalan di reruntuhan mimpi.
Masjidnya sunyi,
jemaatnya bersembunyi.
“Imigran!” mereka teriaki dia,
seakan nama itu dosa yang tak terampuni.
Mata anak-anak Ahmad dipenuhi takut.
Setiap langkah adalah jejak luka,
setiap pintu yang diketuk adalah ancaman,
setiap malam adalah mimpi buruk yang tak usai.
-000-
Media sosial, sang penjaja ilusi,
menjual kebencian demi sebuah klik,
memahat prasangka dengan tangan algoritma,
memecah manusia menjadi potongan-potongan kecil
yang saling menikam dalam gelap.