DECEMBER 9, 2022
Internasional

 Putin dan Netanyahu Ucapkan Selamat kepada Donald Trump

image
Elon Musk hadir dan berikan sambutan dalam salah satu kampanye Donald Trump di negara bagian, Donald menjadi presiden terpilih usai menangkan 276 suara elektoral (x.com/Damondyor)

"Pada saat yang sama, ketika keluarga manusia menghadapai banyak tantangan, belum lagi momok perang, saya juga meminta Tuhan untuk membimbing upaya Anda dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di antara orang-orang," lanjutnya. 

Sebelumnya dalam wawancara terpisah Minggu 19 Januari 2025, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia mengecam rencana Donald Trump akan mendeportasi para migran yang tidak memiliki dokumen.

 

Baca Juga: Survei Pilpres Amerika Serikat 2024 Terbaru, Kamala Harris Unggul Tipis atas Donald Trump

Iran

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei katakan bahwa mereka berharap Donald Trup dapat mengadopsi pendekatan yang realistis dan lebih menunjukkan rasa hormat selama memimpin Amerika Serikat.

"Kami berharap pendekatan dan kebijakan AS yang baru akan realistis dan berdasarkan hukum internasional serta mengormati kepentingan dan keinginan negara-negara di kawasan ini, termasuk Iran," katanya dalam konferensi pers mingguan, Senin 20 Januari 2025.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat 2024: Polling, Kamala Harris Ungguli Donald Trump di Kalangan Pemilih Perempuan

Di saat bersamaan, Esmaeil Baqaei juga menyinggung pemerintahan Joe Biden yang dia anggap telah gagal menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran.

Demikian pula dengan Donald Trump selama masa jabatan pertamanya dimana dirinya terapkan kebijakan ‘tekanan maksimum; terhadap Iran, menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir tahun 2015.

Pekan lalu, Iran sempat mengadakan dialog tentang hal ini dengan Jerman, Inggris dan Prancis.

Baca Juga: Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk Bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina

Menteri Luar Negeri Abbad Araghchi kemudian mengatakan negara negara Eropa tampak serius mencari cara menghidupkan kembali perundingan nuklir, namun belum jelas apakah pemerintahan Donald Trump memiliki niat serupa.

Halaman:

Berita Terkait