Puisi Esai Denny JA: Tirto Adhi Soerjo, Bara Api yang Kesepian
- Penulis : Rhesa Ivan
- Selasa, 21 Januari 2025 12:12 WIB
Sepi adalah musuh yang tak bisa ia taklukkan,
hingga air matanya jatuh.
Tetesnya lebih jujur,
dibandingkan semua kata yang pernah ia tulis.”
-000-
Langit malam di Halmahera
melukis jalan hidupnya,
di masa lalu.
Tergambar pena di tangannya.
Kata adalah obor,
menerangi jalan pedagang kecil,
petani yang terbungkuk,
dan priyayi yang lelah bermimpi.
Medan Prijaji,
ia bangun dari darah dan keringat,
menjadi suara untuk mereka yang tak bersuara.
Ia tak hanya menulis berita,
tapi spirit perlawanan yang berdenyut di setiap kata.
Ia tak hanya membuat kata,
tapi gelorakan harapan,
di setiap aksara,
agar pribumi berani bermimpi.
Ia dorong Sarekat Dagang Islam,
menganyam persaudaraan para pedagang Muslim,
menyulam solidaritas menjadi kekuatan.
Budi Utomo ia dukung,
Serikat Priyayi ia bentuk.