Waduh, Donald Trump Pangkas Staf USAID Secara Global Hanya Jadi 294
- Penulis : Rhesa Ivan
- Jumat, 07 Februari 2025 13:53 WIB

SPORTYABC.COM – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk pertahankan kurang dari 300 staf pada Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID dari total 10,000 staff yang tersebar di seluruh dunia.
Rencana pemerintahan Donald Trump tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters pada Jumat 7 Februari 2025 diungkap oleh empat sumber yang dikutip Reuters dalam laporannya pada Kamis 6 Februari 2025.
Baca Juga: Inilah Alasan Hamas Sembuyikan Pengganti Yahya Sinwar
USAID merupakan badan bantuan kemanusiaan utama Amerika Serikat, telah menjadi target dari program reorganisasi pemerintahan yang dipelopori oleh miliarder ternama Amerika Serikat yang juga teman dekat Donald Trump, Elon Musk yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Empat sumber yang mengetahui rencana pemerintahan Trump tersebut mengungkapkan bahwa hanya akan ada 294 staf USAID yang dizinkan tetap bekerja termasuk 12 staff di biro Afrika dan 8 di biro Asia.
Rencana Donald Trump ini tuai kritikan dari mantan Kepala USAID, J Brian Atwood yang sebelumnya menjabat selama lebih dari enam tahun, J Brian Atwood yang kini menjadi peneliti senior di Watson Institute pada Brown University.
Baca Juga: Media Belanda Soroti Perkenalan Resmi Patrick Kluivert
"Itu keterlaluan," kata Atwood dalam pernyataannya.
Dirinya menyebutkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap staf USAID akan secara efektif membunuh badan kemanusiaan internasional yang selama ini membantu menyelamatkan puluhan juata orang di seluruh dunia dari kematian,
"Banyak orang tidak akan selamat," sebut Atwood.
Baca Juga: Demi Kejar Timnas Indonesia, Malaysia Diguyur Ratusan Miliaran Rupiah
Sejauh isu ini berkembang, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat belum mengomentari laporan Reuters tersebut.
Sebagaimana menurut Congressional Research Service (CRS), USAID pekerjakan lebih dari 10,000 staf di seluruh dunia dengan dua pertiganya berada di luar Amerika Serikat.
USAID sendiri mengelola lebih dari USD40 miliar pada tahun fiscal 2023, tahun terakhir di mana terdapat data lengkap.
Baca Juga: Fakta Terbaru Gencatan Senjata Hamas – Israel yang akan Dimulai Besok
Badan kemanusiaan ini sediakan bantuan untuk sekitar 130 negara sepanjang tahun 2023 yang dominasi hancur akibat konflik dan sangat miskin.
Penerimaan bantuan USAID terbanyak adalah Ukraiana diikuti oleh Ethiopia, Jordania, Republik Demokratik Kongo, Yaman, Afghanistan dan Somalia.
Ketika Donald Trump dan Elon Musk melontarkan tuduuhan bahwa para staff USAID merupakan pelaku kriminal dimana puluhan staf USAID dinonaktifkan, ratusan kontraktor internal dirumahkan dan program program penyelamatan nyawa di seluruh dunia terbengkalai.
Baca Juga: Seruan Paus Fransiskus untuk Hormati Gencatan Senjata
Sebagaimana diberitakan pada Selasa 4 Februari 2025 waktu setempat, pemerntaan Donald Trump umumkan pihaknya akan memberhentikan seluruh staf USAID yang diperkerjakan secara langsung di dunia dan menarik pulang ribuan personel yang bekerja di luar negeri.
Pemberhentian ini memiliki tujuan adalah akan menggabungkan USAID dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dengan menunjuk Menlu Marco Rubio sebagai pejabat administrator USAID
Namun tidak jelas apakah Donald Trump dapat menggabuangkan lembaga tersebut tanpa persetujuan Kongres Amerika Serikat mengingat USAID dibentuk dan didanai oleh undang undang yang disahkan oleh Kongres. ***