DECEMBER 9, 2022
Internasional

Hari Ini Digelar, Inilah Fakta Mengenai Konklaf

image
Salah satu ruangan dalam kapel Sistina yang akan digunakan dalam konklaf atau pemilihan Paus (Vaticannews.va)

Kemudian ada Kardinal Peter Turkson dari Ghana dan yang wakil ASEAN tepatnya dari Filipina yaitu Kardinal Luis Antonio Tagle.

Menurut pengamat Kepausan Vatikan sekaligus Pastor di Paroki Campanario Sao Paolo, Brasil, Padre Ferdinan Doren menyebtu nama Kardinal Pietro Parolin sebagai calon terkuat di antara kandidat yang ada.

"Kelihatannya memang begitu (peluang terkuat). Pietro Parolin kemungkinan dipilih sebagai pengganti Paus Fransiskus saat ini karena demi rekonsiliasi dari dua kelompok yang, bukan beroposisi, tetapi dua aliran yang cukup tegang: antara progresif dan konservatif," ujar Padre Ferdinand sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal di Usia 88 Tahun

"Seperti misalnya Zuppi atau Tagle (progresif) karena keduanya bisa menjadi 'Fransiskus' yang kedua. Kelihatannya para Kardinal tidak ingin melanjutkan secara konsisten, apa yang sudah dibuat oleh Paus Fransiskus," kata Padre Ferdinand.

Walau begitu, dirinya tidak menampik kejutan bisa saja kembali terjadi di Konklag bahwa Paus terpilih dari

Kardinal di luar kandidat tersebut seperti halnya ketika mendiang Paus Fransiskus terpilih pada 2013 lalu.

Baca Juga: Inilah Alasan Cincin Paus Fransiskus Dihancurkan Usai Dinyatakan Meninggal

 

Cerobong asap penanda hasil konklaf

Dihari pertama konklaf, pemungutan suara dilakukan satu kali

Baca Juga: 95 Kepala Negara akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Untuk pemilihan Paus baru, dibutuhkan mayoritas dua pertiga suara. Pada konklaf kali ini artinya seorang kandidat membutuhkan 89 suara dari 133 kardinal elector untuk dinyatakan sebagai Paus terpilih.

Halaman:

Berita Terkait