Hari Ini Digelar, Inilah Fakta Mengenai Konklaf
- Penulis : Rhesa Ivan
- Rabu, 07 Mei 2025 11:50 WIB

SPORTYABC.COM – Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh umat Katolik seluruh dunia untuk menantikan Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang meninggal pada Senin 21 April 2025 lalu yang dikenal dengan konklaf.
Konklaf atau pemilihan Paus hari ini Rabu 7 Mei 2025 akan digelar di Vatikan dimana 133 kardinal elector dari berbagi negara telah berkumpul untuk memilih Paus baru.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal di Usia 88 Tahun
Ke 133 kardinal dari seluruh dunia ini akan memilih Paus ke 267 sebagai pemimpin dari sekitar 1,4 miliar umat katolik di dunia.
Konklaf akan diadakan secara tertutup dan rahasia di Kapel Sistina. Dalam pemilihan Paus baru biasanya dalam beberapa hari bahkan ada yan berlangsung hingga beberapa minggu.
Berikut ini beberapa fakta konklaf yang akan digelar pada hari ini yang dirangkum dari berbagai sumber:
Diikuti oleh 133 kardinal elector
Baca Juga: Inilah Alasan Cincin Paus Fransiskus Dihancurkan Usai Dinyatakan Meninggal
Untuk kali pertama, jumlah kardinal elector yang mengikuti konklaf pada tahun ini lebih banyak dari biasanya yaitu 133 kardinal dari seluruh dunia.
Hal ini berdasarkan Konstitusi Apostolik UDG yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1996 dimana batas jumlah kardina yang berhak memilih sebanyak 120 orang.
Namun pada Rabu 30 April 2025, Dewan Kardinal keluarkan deklarasi untuk mengakui semua hak elektro tahun ini seseuai Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis agar para kardinal dapat berpartisipasi dalam konklaf.
Baca Juga: 95 Kepala Negara akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Tata Urutan Konklaf
Kapel Sistina yang menjadi saksi tempat pemilihan Paus akan ditutup sekitar pukul 16.30 waktu setempat atau sekitar pukul 21.30 WIB.
Sebelum para kardinal masuk dan kapel Sistina diisolasi akan digelar Misa Kudus untuk Pemilihan Paus atau Pro Eligendo Romando Pontifice di Basilika Santo Petrus pada pukul 10 pagi waktu Vatikan atau pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Malam Ini, Peti Jenazah Paus Fransiskus Akan Disegel dalam Ibadah Liturgi
Usai Misa Kudus selesai, pada sore hari para kardina elector akan berkumpul di Kapel Paulina dekat Kapel Sistina dan melantunkan Litani Orang Kudus atau Litany of The Saints.
Selanjutnya para kardinal melantunkan Veni Creator dan mulai memasuki kapel Sistina yang selanjutnya mengucapkan sumpah untuk memenuhi Munus Petrinum apabila terpilih mennjadi Paus serta bersumpah untuk menjaga kerahasiaan mengenai konklaf.
Begitu semua kardinal masuki ruangan, Master of Papal Liturgical Ceremonies akan mengucapkan Extra omnes yang memiliki arti Yang lainnya dipersilakan keluar.
Baca Juga: Jelang Pemakaman, Peti Jenazah Paus Fransiskus Telah Ditutup
Begitu kalimat tersebut diucapkan, pintu kapel pun resmi dikunci hanya kardinal elector dan staf penting yang berada di dalam kapel.
Kandidat Terkuat Paus
Baca Juga: Paus Fransiskus Dimakamkan di Gereja Impiannya, Santa Maria Maggiore
Dalam pemilihan ini terdapat beberapa nama kardinal yang digadang gadang menjadi kandidat Paus pengganti Paus Fransiskus.
Beberapa nama itu adalah Kardinal Peter Erdo dari Hungaria, Jose Tolentino Calaca dari Portugal, kemudian dua dari Italia – Vatikan yaitu Kardinal Matteo Zuppi dan Kardinal Pietro Parolin.
Kemudian ada Kardinal Peter Turkson dari Ghana dan yang wakil ASEAN tepatnya dari Filipina yaitu Kardinal Luis Antonio Tagle.
Menurut pengamat Kepausan Vatikan sekaligus Pastor di Paroki Campanario Sao Paolo, Brasil, Padre Ferdinan Doren menyebtu nama Kardinal Pietro Parolin sebagai calon terkuat di antara kandidat yang ada.
"Kelihatannya memang begitu (peluang terkuat). Pietro Parolin kemungkinan dipilih sebagai pengganti Paus Fransiskus saat ini karena demi rekonsiliasi dari dua kelompok yang, bukan beroposisi, tetapi dua aliran yang cukup tegang: antara progresif dan konservatif," ujar Padre Ferdinand sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
"Seperti misalnya Zuppi atau Tagle (progresif) karena keduanya bisa menjadi 'Fransiskus' yang kedua. Kelihatannya para Kardinal tidak ingin melanjutkan secara konsisten, apa yang sudah dibuat oleh Paus Fransiskus," kata Padre Ferdinand.
Walau begitu, dirinya tidak menampik kejutan bisa saja kembali terjadi di Konklag bahwa Paus terpilih dari
Kardinal di luar kandidat tersebut seperti halnya ketika mendiang Paus Fransiskus terpilih pada 2013 lalu.
Cerobong asap penanda hasil konklaf
Dihari pertama konklaf, pemungutan suara dilakukan satu kali
Untuk pemilihan Paus baru, dibutuhkan mayoritas dua pertiga suara. Pada konklaf kali ini artinya seorang kandidat membutuhkan 89 suara dari 133 kardinal elector untuk dinyatakan sebagai Paus terpilih.
Apabila tidak ada yang capai ambang batas tersebut, pemungutan suara ulang akan diadakan
Jika di hari pertama konklaf belum ada kandidat yang mendapatkan mayoritas suara, maka pemungutan suara hari kedua maksimal dilakukan empat kali dalam sehari yaitu dua kali pada pagi hari dan dua kali pada sore hari.
Apabila seorang Paus tidak dipilih dalam empat hari pertama konklaf, maka pemungutanm suara akan ditangguhkan pada hari kelima untuk berikan waktu untuk berdoa, refleksi dan diskusi informal.
Usai satu putaran selesai, surat suara akan dibakar
Apabila asap hitam yang muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, artinya belum ada Paus yang terpilih saat itu.
Namun apabila yang muncul dari cerobong adalah asap berwarna putih bahwa Gereja Katolik telah memiliki Paus baru.
Dua konklaf terakhir pada 2005 dan 2013 berakhir di akhir hari kedua pemungutan suara.
Kita tunggu saja, bagaimana para kardinal elector ini dalam menjawab keingintahuan umatnya dalam menghadirkan Paus pengganti Paus Fransiskus sebagai pemimpin mereka. ***