Jadi Fondasi Utama Dalam Indonesia Emas 2045, Transformasi Digital Butuh Pemerataan Infrastruktur dan Peta Jalan
- Penulis : Rhesa Ivan
- Kamis, 15 Mei 2025 13:40 WIB

Menrut Muhammad Arif Angga, Indonesia belum memiliki peta jalan atau roadmap digitalisasi yang sangat jelas.
Dirinya juga tekankan pentingnya kolaborasi lintas sectoral antara pemerintah, swasta dan pelaku industri digital dalam menyusun peta jalan yang terpadu.
Muhammad Arif Angga juga soroti banyaknya penyelenggara internet yang semakin bertambah, namun dirinya menyayangkan bahwa pertumbuhan penyelenggara internet tidak dibarengi dengan penyebaran infrastruktur yang juga merata.
Baca Juga: Ponsel Terendam Banjir, Inilah Langkah yang harus Dilakukan
“Sayangnya, infrastruktur kita ini bukan melebar atau meluas, tapi justru menumpuk. Di jalan-jalan, kita lihat semrawutnya kabel dan jaringan, karena kita bergerak terlalu cepat tanpa ada arahan. Akibatnya, investasi yang masuk pun jadi tidak efisien,” tambahnya.
Muhammad Arif Angga juga tekankan adanya penataan ulang sebelum perizinan baru yang terus dibuka oleh pemerintah atau moratorium
“Kita sebenarnya pengen stop dulu, bukan permanen, tapi kita harus tahu arahnya mau ke mana. Kalau terus-menerus buka izin tapi gak dibarengi dengan perbaikan regulasi, ini seperti kejar-kejaran yang gak selesai,” ungkapnya.
Baca Juga: BI Luncurkan QRIS Tap untuk Permudah Pembayaran Digital
Muhammad Arif Angga juga ingatkan bahwa tantangan bukan hanya konektivitas namun juga kualitas layanan kepada pengguna.
“Kita ingin Indonesia terkoneksi 100 persen, tapi bukan sekadar terkoneksi, kualitasnya juga harus baik. Tapi kalau semua pemain jual harga sampai ke titik nyaris rugi, bagaimana mereka bisa investasi? Akhirnya kualitas yang jadi korban,” ujarnya.
Karena itulah, Muhammad Arif Angga katakan bahwa transformasi digital tidak akan berjalan kalau jaringan tidak mumpuni dan operator tidak memiliki dana untuk berkembang.
Baca Juga: QRIS Tap Hanya Bisa Digunakan pada Ponsel yang Punya NFC, Fitur Seperti Apakah Itu
Karena menurutnya hal ini butuh diskusi lintas sectoral yang serius dalam memperbaiki ini semua, sebab industri digital terlalu penting untuk dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah. ***