Olimpiade Paris 2024: WHO Laporkan Lebih dari 40 Atlet Positif Covid19
- Penulis : Rhesa Ivan
- Minggu, 11 Agustus 2024 11:40 WIB
SPORTYABC.COM – Badan Kesehatan Dunia atau WHO baru merilis ada lebih dari 40 atlet Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif Covid19.
Olimpiade Paris 2024 penyumbang kasus Covid 19 seiring dengan peningkatan kasus global dan penurunan cakupan vaksin.
Setidaknya lebih dari 40 atlet positif Covid19 termasuk dua di antaranya perenanga Inggris dan Australia, Adam Peaty dan Lani Pallister.
Baca Juga: Jokowi Namai Istana Garuda, Kantor Presiden di IKN
"Covid-19 masih menghantui kita. Virus ini beredar di semua negara," kata Maria Van Kerkhove, direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi WHO, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia.
Secara global menurut Maria Van Kerkhove menyebut angka positif tes Covid19 di atas 10 persen namun di Eropa angkanya lebih tinggi yaitu lebih dari 20 persen.
Virus awalnya lebih banyak bersirkulasi di udara dingin namun Maria Van Kerkhove menyebutkan dalam beberapa bulan terakhir apa pun musimnya sejumlah negara alami lonjakan kasus Covid19.
"Tidak mengherankan melihat atlet tertular, karena seperti yang saya katakan sebelumnya, virus ini beredar cukup merajalela di negara lain," katanya.
Di tengah temua kasus positif Covid19 selama Olimpiade Paris 2024, WHO prihatin dengan penurunan vaksinasi Covid19.
Penurunan ini terutama di kalangan petugas kesehatan dan kelompok orang dnegan usia 60 tahun ke atas, dimanakedua kolompok ini masuk dalam kelompok rentan,
WHO juga mendeak kepada masyaraka tuntuk pastikan diri sudah menerima vaksin Covid19 dalam 12 bulan terakhir terlebih kepada mereka yang masuk dalam kelompok berisiko tinggi.
Suntikan vaksin Covid19 bersamaan dengan vaksin influenza musiman direkomendasikan untuk meningkatkan cakupan imun
"Kekhawatiran kami adalah... dengan cakupan yang begitu rendah dan dengan peredaran yang begitu besar, jika kita ingin memiliki varian yang lebih parah, maka kerentanan populasi yang berisiko untuk terkena penyakit parah sangatlah besar," kata Maria Van Kerkhove. ***