Akhirnya Israel Mengaku Serang Dua Prajurit TNI UNIFIL di Lebanon
- Penulis : Rhesa Ivan
- Jumat, 11 Oktober 2024 09:17 WIB
SPORTYABC.COM – Terkait insiden penembakan terhadap dua personel TNI UNIFIL yang bertugas di Lebanon Selatan militer Israel atau IDF akhirnya buka suara
IDF mengatakan bahwa pasukannya melepaskan tembakan di dekat markas UNIFIL setelah menginstruksikan pasukan PBB di daerah tersebut untuk tetap berada di tempat yang dilindungi.
Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan bahwa pejuang Hizbullah beroperasi dari dalam dan dekat wilayah sipil di Lebanon Selatan termasuk wilayah dekat dengan pos UNIFIL
Baca Juga: Denny JA Bentuk KEA, Wadah bagi Kreator di Era AI yang Segera Terbentuk dari Sumatra hingga Papua
“IDF beroperasi di Lebanon selatan dan menjaga komunikasi rutin dengan UNIFIL,” kata militer Israel.
Sementara itu dari New York, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan bahwa ia merekomendasikan agar pasukan penjaga perdamaian dipindahkan lima kilometer ke utara selama situasi di sepanjang Garis Biru masih belum stabil akibat agresi Hizbullah.
Di periode yang sama, UNIFIL pun mengirim surat kepada militer Israel yang berisi keberatan terhadap kendaraan dan pasukan militer di dekat PBB. Israel juga telah memarkir tank Merkava di sekitar pos PBB.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Gol Mohamed Marhoon Buyarkan Kemenangan Timnas Indonesia
Surat tertanggal 3 Oktober itu mengatakan pasukan Israel telah melakukan pekerjaan rekayasa di perimeter luar pos penjaga perdamaian PBB yang mengakibatkan posisi Israel dan pos PBB "secara efektif menjadi satu posisi.
Kegiatan Israel itu membahayakan keselamatan dan keamanan personel dan lokasi UNIFIL. Dan puncaknya adalah dua personel TNI UNIFIL diserang Israel di Lebanon kemarin, Kamis, 10 Oktober 2024. Mereka mengalami luka-luka setelah diserang tentara Israel di Lebanon selatan.
Serangan terhadap dua personel TNI UNIFIL ini menuai kecaman dari Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Kamis 10 Oktober 2024 mengatakan dua prajurit TNI UNIFIL diserang Israel tersebut mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.
Baca Juga: Denny JA Luncurkan Program Desa Kreator Cerdas AI yang Pertama di Doplang Blora
Dan kabarnya kedua personel tersebut telah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik.
Meski diserang tentara Israel, juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengatakan penjaga perdamaian PBB tetap berada di pos mereka di Lebanon selatan.
"Jelas, ini mungkin salah satu peristiwa atau insiden paling serius yang pernah kami saksikan dalam 12 bulan terakhir," kata Tenenti dalam sebuah wawancara, Kamis, 10 Oktober 2024.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Markas UNIFIL Lebanon yang Lukai 2 Anggota TNI
Sekedar informasi, sebanyak 50 negara yang menyumbang pasukan UNIFIL telah sepakat untuk terus mengerahkan lebih dari 10.400 pasukan penjaga perdamaian antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel. Wilayah itu dikenal sebagai Garis Biru di selatan. ***